Jakarta, CNN Indonesia -- Lima menit sebelum diminum, air yang berada di tangan Bill Gates berasal dari kotoran manusia. Tapi tanpa ragu pria terkaya di dunia itu langsung menengguknya.
Kabar Gates yang minum air dari kotoran manusia memang sangat menghebohkan, nyaris tidak bisa dipercaya. Tapi itu benar adanya.
Apa yang dilakukan Gates bukan tanpa alasan. Pendiri Microsoft tersebut sedang melakukan uji coba mesin terbaru yang mampu mengubah kotoran manusia menjadi air bersih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mesin pengubah itu disebut OmniProcessor. Mesin seukuran rumah ini dikembangkan oleh Bill and Melinda Gates Foundation bekerjasama dengan perusahaan Janicki Bioenergy.
Melalui blog pribadinya, Gates menceritakan tentang cara kerja mesin berbiaya rendah itu. (Baca:
Kisah Nakal Bill Gates di Masa Muda)
OmniProcessor menggunakan mesin uap cerdas yang mampu menghasilkan energi untuk menyaring dan membakar kotoran manusia. Hal yang harus digarisbawahi, OmniProcessor menggerakan mesinnya sendiri sehingga hemat listrik.
Omniprocessor diklaim mampu mengkonversi kotoran manusia sebanyak 14 ton untuk kemudian diubah menjadi air minum setiap harinya. Bukan itu saja, mesin ini juga mampu memanfaatkan kotoran manusia untuk diubah menjadi tenaga listrik. (Baca:
Perang Dingin Bill Gates dengan Steve Ballmer)
 Bill Gates saat minum air hasil konversi dari kotoran manusia |
Ingin mengubah hidup negara dunia ketigaBerangkat dari fenomena penggunaan jamban yang tidak benar sehingga mengkontaminasi air minum bagi manusia.
Ada sekitar 2 miliar orang yang masih menggunakan jamban untuk buang air besar, namun penggunaannya tidak bersih dan malah mencemarkan lingkungan dengan kotorannya.
Sanitasi jadi terganggu dan banyak yang terkena penyakit yang menyebabkan kematian sekitar 700 anak setiap tahunnya.
"Jika kita bisa mengembangkan mesin ini untuk 'menyingkirkan' kotoran manusia khususnya menggunakan cara yang efisien, kita pasti bisa mencegah kematian dan memperbaiki kesehatan," tulis Gates.
Walaupun ada pabrik limbah yang dipercaya membakar kotoran, namun nyatanya beberapa hanya mengubahnya menjadi elemen padat yang kemudian disimpan di padang pasir.
Sisanya, membakar kotoran dengan bahan bakar lain seperti diesel. Namun, berarti mereka menggunakan banyak energi dan tidak bisa diterapkan di negara miskin.
Gates menyampaikan, generasi OmniProcessor berikutnya akan mengatasi kotoran dari 100 ribu orang, lalu memproduksi air sebanyak 86 ribu liter per harinya dan menghasilkan daya listrik 250 kw.
Bulan depan, tim Janicki akan pergi ke Dakar, Senegal, Afrika Barat untuk mempelajari bagaimana koneksi dengan masyarakat lokal terkait penggunaan mesin ini.
OmniProcessor rencananya akan diterapkan di sejumlah negara di Afrika dan India.
[Gambas:Youtube] (eno/eno)