Jakarta, CNN Indonesia -- Lompatan detik (leap second) pernah menghebohkan, nyaris membuat lumpuh banyak layanan internet. Apakah ini juga akan berdampak di Indonesia?
Di Indonesia sendiri ada sejumlah layanan yang terintegrasi dengan waktu dunia, pasar bursa misalnya. Beda sedikit saja kerugian yang ditanggung bisa sangat besar.
Fenomena lompatan detik yang diperdebatkan Amerika Serikat, Italia, Inggris, dan Jerman dikhawatirkan juga akan berdampak di Indonesia. Namun hal ini ditepis oleh Direktur Perdangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami belum pernah membahas persoalan ini (lompatan detik) sebelumnya. Saya sendiri pun baru tahu sekarang," ujar Samsul kepada CNN Indonesia, Senin (12/1).
Pihak Bursa Efek Indonesia selama ini diakuinya, belum pernah mempersoalkan masalah lambatnya waktu, walaupun faktanya lompatan detik sudah terjadi sejak lama.
"Selama ini kami berpaku pada waktu universal saja (UTC) untuk masalah ketepatan waktu," lanjut Samsul.
Sejak dulu, Samsul mengakui tidak merasakan dampak yang berarti dari fenomena lompatan detik. Termasuk insiden 2012 yang melumpuhkan banyak layanan.
Ia juga menuturkan, Indonesia sendiri nampaknya belum terlalu paham mengenai fenomena lompatan detik, terlebih sejauh ini belum ada institusi berwenang yang melakukan pengumuman secara resmi.
Khusus untuk perdagangan saham, katanya, selama belum ada pemberitaan yang resmi dari pemerintah, mereka tidak akan menggubris isu ini.
"Enggak perlu dibesar-besarkan
lah, isunya juga belum umum di sini," ujarnya.
Lompatan detik adalah sebuah fenomena di mana waktu Bumi melambat beberapa detik. Hal ini terjadi karena gerak rotasi Bumi tidak teratur, bisa disebabkan oleh pasang surut dan perubahan dalam inti Bumi. Hal ini berdampak pada perubahan waktu yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Tahun ini, lompatan detik akan terjadi pada 30 Juni mendatang dengan tambahan sebanyak 1 detik. Hal itu telah diungkapkan oleh Badan Sistem Referensi dan Rotasi Bumi Internasional (International Earth Rotation and Reference Systems Service/IERS).
Untuk mendapatkan waktu yang sesuai dengan gerakan Bumi, maka satu detik ekstra ditambahkan secara berkala pada Universal Time Coordinated (UTC) sebagai patokan standar waktu dunia.
Jam atom yang selama ini menjadi patokan waktu dunia juga akan dihentikan selama 1 detik pada 30 Juni malam hari.
(eno)