PESAN INSTAN

Insiden Charlie Hebdo Buat WhatsApp Terancam di Inggris

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 14 Jan 2015 13:28 WIB
PM Inggris David Cameron punya rencana memblokir WhatsApp dan Snapchat karena metode enkripsinya tidak bisa dibaca oleh polisi dan badan keamanan lain.
Perdana Menteri Inggris berencana memblokir pesan instan terenkripsi yang sulit diakses oleh aparat keamanan negara. (REUTERS/Neil Hall)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Perancis, membawa dampak pada penggunaan aplikasi pesan instan di Inggris. Perdana Menteri Inggris David Cameron punya rencana memblokir penggunaan jalur komunikasi pesan instan yang terenkripsi, seperti WhatsApp dan Snapchat.

Dilansir dari laporan The Independent, penggunaan sejumlah metode komunikasi terenkripsi dinilai tidak bisa dibaca oleh polisi atau badan keamanan setempat, sekalipun mereka memiliki surat perintah.

"Apakah kita mau membiarkan komunikasi yang tidak bisa dibaca orang lain?" ujar Cameron. Ia menilai, percakapan antar individu melalui jalur koneksi internet sifatnya berisiko besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cameron tidak menyebutkan secara gamblang bentuk komunikasi enkripsinya apa saja, layanan pesan instan semacam WhatsApp, Snapchat, hingga iMessage dipercaya adalah targetnya.

Lelaki berusia 48 tahun itu juga sempat menunjukan hubungan antara alat komunikasi enkripsi dengan percakapan melalui teks dan telepon. Pesan teks SMS dan telepon keduanya bisa dibaca oleh badan keamanan suatu negara.

"Kami punya sistem lebih baik untuk menjaga keamanan ketimbang negara lain," tekan Cameron.

Namun, perusahaan seperti WhatsApp dikabarkan telah berkomitmen untuk menjaga layanan enkripsi mereka agar tidak bisa dibaca oleh pihak otoritas negara.

Adapun hasil riset yang menunjukkan bahwa semakin maraknya penggunaan sistem enkripsi untuk mengamankan data justru menciptakan kondisi yang sempurna bagi para penjahat siber untuk menyelipkan malware di dalam data transaksi yang dienkripsi, dan bahkan mengurangi kerumitan pembuatan malware cerdas yang bisa menghindari deteksi keamanan. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER