SERANGAN SIBER

Perangkat Harian Makin Canggih, Hati-Hati Serangan Siber

Deddy S | CNN Indonesia
Selasa, 20 Jan 2015 08:07 WIB
Kejahatan dunia maya disinyalir akan bergeser model dan pola serangannya. Tapi motif ekonomi tetap jadi pemicunya. Waspada.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Thinkstock/scyther5)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan antivirus Eset mensinyalir kejahatan dunia maya pada tahun ini akan bergeser model dan pola serangannya. Tapi motif ekonomi, yakni serangan untuk mengeruk data dan duit, akan tetap jadi latar belakangnya.

Yudhi Kukuh, Technical Consultant PT Prosperita - Eset Indonesia, mengingatkan bahwa serangan di dunia maya akan terus terjadi sejalan dengan makin canggihnya teknologi yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kejahatan dunia maya dengan fokus penjarahan data bisnis atau uang harus diwaspadai selama tahun ini,” katanya, di Jakarta, Senin (19/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini pola serangan penjahat dunia maya pada 2015, menurut catatan Eset:

Serangan ke Target Tertentu

Model serangan ini lebih dikenal dengan istilah Advanced Persistent Threats (APT). Bedanya dengan serangan konvensional adalah targetnya spesifik. Sedangkan serangan konvensional targetnya acak.

Serangan APT juga diketahui lebih bertahan dalam sistem tanpa diketahui dalam jangka waktu lama.

Pada 2010, menurut catatan APTnotes, situs yang merangkum serangan APT berdasarkan dokumen publik, serangan APT hanya tiga pada 2010. Pada 2014 serangannya sudah jadi 53.  

Serangan APT yang menyebabkan kebocoran data, menurut data United States Identity Theft Resource Center ada 720 selama 2014. Sebanyak 304 insiden membidik sektor industri kesehatan.

Sistem Pembayaran Online

Sistem pembayaran online lewat Internet masih merupakan sasaran empuk penjahat dunia maya. Apalagi industri e-commerce semakin masif dengan data dan transaksi yang makin besar.

Sistem Point of Sales    

Jangan mengira sistem Point of Sales, semacam mesin kasir di supermarket itu, aman dari serangan. Eset pernah mendeteksi ada worm bernama Win32/BrutPOS. Modusnya melakukan overused password supaya bisa login dari Remote Desktop Protocol (RDP).

Sebanyak 40 juta data konsumen peritel online Target pernah terpapar gara-gara serangan itu. Begitu juga data 56 juta konsumen Home Depot. Serangan terakhir bahkan berlangsung selama lima bulan.

Bitcoin, Ransomware, dan Malware

Pengembang virus masih tetap mencari celah pada program kembangan Bitcoin, mata uang virtual itu. Pengembang ransomware, software jahat yang dikembangkan untuk meminta tebusan uang, akan membidik mata uang ini.

Pada awal 2014 lalu, serangan terhadap aplikasi Bitcoin sudah terjadi. Sejumlah pengguna MacOS terinfeksi virus Trojan pada Bircoin miner-nya.

Perangkat Digital

Semakin banyak perangkat sehari-hari yang terkoneksi ke Internet. Mulai dari perangkat rumah tangga, pengamanan rumah, sampai mobil. Ini membuka peluang sasaran baru bagi para penjahat dunia maya. Meski begitu, serangannya pada 2015 diprediksi belum masif. (ded/ded)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER