Jakarta, CNN Indonesia -- Berbekal prosesor empat inti dan kamera utama 13 MP, ZTE membawa Blade V5 ke Indonesia sebagai ponsel murah pembuka tahun 2015.
Walau murah, ponsel anyar ZTE itu diklaim punya spesifkasi yang biasanya ditemukan pada ponsel kelas premium. Sebut saja prosesor empat inti 1,3 Ghz, RAM 1GB LPDDR3, layar 5 inch, dan kamera utama 13 MP.
“Meski murah, kami coba hadirkan ponsel dengan spesifikasi yang bagus. Itu kalau kita bicara soal hardware, belum lagi soal fitur” kata Fritz Wang Feng, Managing Director ZTE Handset Business Unit Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia ZTE Blade V5 akan dijual secara ekslusif melalui situs Lazada dengan harga Rp 1,649,000. “Itu harga promo, selanjutnya akan dijual Rp 1,699,000,” tambah Feng.
Sekilas memang tak ada yang istimewa dari ponsel tersebut. Bodinya masih menggunakan bahan plastik yang sedikit solid, dengan dua pilihan warna Hitam dan Putih. Untungnya ZTE juga menyiapkan aksesoris berupa penutup bodi dengan warna yang lebih beragam.
Antarmuka ZTE Blade V5 juga terlihat sederhana, dan sebagian besar masih mempertahankan ikon bawaan Android KitKat. Namun ponsel ini terbilang cukup responsif menerima setiap sentuhan.
“Dengan harga tersebut saya rasa tak ada yang bisa menandinginya,” ujar Feng, saat ditemui CNN Indonesia di kantor ZTE.
ZTE Blade V5 dan Manisnya Pasar Ponsel MurahDengan harga di bawah Rp 2 juta Blade V5 dianggap ZTE termasuk sebagai salah satu ponsel di kategori murah, dan di sinilah porsi terbesar pasar ponsel Indonesia.
“Harus diakui, bahwa pasar entry level memang masih yang terbesar,” kata Feng.
Namun ZTE tak sendiri. Banyak vendor dari lokal dan internasional yang juga fokus membidik pasar di level tersebut. Xiaomi misalnya, ponsel buatan Tiongkok ini dikenal memiliki spesifikasi yang tinggi namun bisa dijual dengan harga rendah.
“Saya tahu di level ini persaingannya sangat keras dan sudah banyak pemainnya, tapi kami punya cara tersendiri,” ungkap Feng dengan penuh percaya diri.
Feng mencontohkan bagaimana ZTE menerapkan sistem pembelian yang beragam. Tak seperti Xiaomi yang fokus pada distribusi online, ZTE akan gencar memasarkan lewat internet tanpa meninggalkan cara-cara tradisional.
Di sisi lain ZTE juga mengklaim bahwa seluruh produknya berkualitas, tidak hanya asal buat, dan didukung pula oleh layanan purna jual yang memadai.
Dengan nama besar ZTE dan sistem pemasaran yang pas, Feng percaya bahwa Blade V5 akan diterima baik di Indonesia. Ditambah lagi ponsel ini punya spesifikasi mewah untuk ponsel di kelasnya.
“Kalau ditanya targetnya berapa, tentu saya ingin menjual sebanyak-banyaknya,” ujar Feng yang diakhiri dengan tawa.
(eno/eno)