Jakarta, CNN Indonesia --
Dave Asprey, seorang pengusaha sekaligus CEO perusahaan The Bulletproof Executive, menghabiskan waktu 15 tahun dan uang lebih dari US$ 300.000 untuk meretas dirinya secara biologis. Dengan mengkonsumsi obat-obatan yang bisa meningkatkan kerja tubuh dan otak. Tetapi, ia harus menerima konsekuensi menurunkan usia biologis dan belajar tidur lebih pulas di tengah keadaan kurang tidur.
Nootropics, atau obat pintar, atau apapun nama yang digunakan, para pengguna mengatakan obat-obat itu sangat memengaruhi otak dan tubuh. Obat-obat itu menjadi 'sesuatu' di industri teknologi karena tingkat persaingan yang ketat, sebagian juga karena jam kerja panjang. Hal ini kemudian dinamakan
bio-hacking.