Samsung Cari Celah dari Lesunya Penjualan Tablet
Trisno Heriyanto | CNN Indonesia
Jumat, 27 Feb 2015 10:52 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Secara umum penjualan komputer tablet mulai menurun. Meski demikian, Samsung masih berusaha mencari celah dari pasar yang berbeda.
Salah satu yang dilakukan Samsung adalah memasarkan produk khusus untuk kalangan pebisnis, atau mereka yang sehari-hari berkecimpung di area yang tidak bersabahat dengan gadget. Banyak debu, atau berpotensi terguyur hujan.
Galaxy Tab Active diyakini Samsung akan mengubah lesunya permintaan tablet di berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Kami sudah berbicara dengan banyak perusahaan, yang mereka inginkan ini. Tablet 8 inchi yang tangguh," kata Pamudi Baskara, PM & Presales NHP Business to business PT SEIN.
Perusahaan yang dimaksud Pamudi adalah instansi komersil yang bergerak dibidang ritel, logistik, minyak, pertambangan, dan infrastuktur bangunan. Total ada 500 perusahaan gabungan Fortune yang sudah diteliti Samsung.
Sebelumnya, lembaga analis pasar seperti Canalys menuliskan bahwa pada kuartal empat 2014 pengiriman tablet di seluruh dunia menjadi sekitar 67 juta unit atau anjlok 12 persen dari tahun ke tahun.
Angka ini merupakan penurunan keempat yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Bahkan perusahaan sekelas Apple dan Samsung juga mengalami penurunan jumlah pengiriman komputer tablet. Tercatat pada kuartal keempat ini permintaan iPad turun 18 persen sementara Samsung turun sebesar 24 persen.
Tapi data itu tak membuat Samsung gentar untuk menelurkan produk di pasar yang lebih sempit.
"Bukan berarti bisnis harus berhenti kan? Lagi pula itu (penurunan) untuk produk ritel, bukan B2B," ujar Pamudi, saat ditemui CNN Indonesia di hotel Ritz Carlton, Kamis (26/2).
(eno)
Salah satu yang dilakukan Samsung adalah memasarkan produk khusus untuk kalangan pebisnis, atau mereka yang sehari-hari berkecimpung di area yang tidak bersabahat dengan gadget. Banyak debu, atau berpotensi terguyur hujan.
Galaxy Tab Active diyakini Samsung akan mengubah lesunya permintaan tablet di berbagai negara, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, lembaga analis pasar seperti Canalys menuliskan bahwa pada kuartal empat 2014 pengiriman tablet di seluruh dunia menjadi sekitar 67 juta unit atau anjlok 12 persen dari tahun ke tahun.
Tapi data itu tak membuat Samsung gentar untuk menelurkan produk di pasar yang lebih sempit.
"Bukan berarti bisnis harus berhenti kan? Lagi pula itu (penurunan) untuk produk ritel, bukan B2B," ujar Pamudi, saat ditemui CNN Indonesia di hotel Ritz Carlton, Kamis (26/2).
(eno)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK