MWC 2015
'Desain Jam Tangan Pintar Samsung Jelek'
Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2015 08:32 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini sudah cukup banyak vendor teknologi yang mulai membuat jam tangan pintar. Tak terkecuali bagi Huawei yang baru saja meluncurkan lini wearable device perdananya itu di Mobile World Congress (MWC) 2015, di Barcelona, Spanyol.
Jam tangan pintar yang diberi nama Huawei Watch ini memang tak sekedar mempunyai fitur dan teknologi terkini, namun juga didesain agar lebih menarik dan gaya untuk dipakai.
"Kami berusaha untuk mengubah Huawei menjadi merek yang fashionable. Kami sedang berusaha untuk mengubah imej kami," kata CEO Consumer Huawei Richard Yu, seperti dikutip dari Cnet.
Jam tangan pintar perdana milik Huawei ini mempunyai layar 1,4 inch, Amoled dengan resolusi 400x400 kepadatan 286 ppi. Secara konseptual, ada kemiripan antara Huawei Watch dengan Motorola Moto 360. Khususnya pada bagian desain membulatnya. BACA: Tablet Masif dan Smartwatch Menarik dari Huawei.
Sementara melihat isi dalamnya, Huawei Watch dihadirkan dnegan prosesor Qualcomm 400 1.2 Ghz, internal memori 4GB, RAM 512 MB, baterai 300 mAh dan sistem operasi Android Wear.
Untuk menambahkan kesan cantik, Huawei sampai harus merekrut salah satu dedengkot di bidang desain jam tangan, yakni Ben Norton. Dia sebelumnya pernah bekerja di perusahaan ternama seperti Fossil di Amerika Serikat dan Emporio Armani asal Swiss.
"Ketika saya memulai mendesain jam tangan ini dan saya berbagi dengan beberapa kolega saya untuk mendapatkan ide, ternyata banyak dari mereka menginginkan bentuk seperti jam tangan tradisional," jelas Norton.
"Kami percaya bahwa konsumen kami sebetulnya menginginkan jam tangan pintar yang berdesain seperti jam tangan tradisional."
Huawei Watch memang bukan yang pertama meluncurkan jam tangan pintar. Sudah ada Samsung yang merupakan salah satu pionir dalam meluncurkan perangkat ini.
Soal desain, Yu coba membandingkan desain jam tangan pintar Samsung yang sudah beredar dengan Apple Watch yang tinggal menghitung hari untuk dijual.
"Samsung sudah meluncurkan jam tangannya, tetapi desainnya jelek dan tidak akan ada yang beli," ejek Yu sambil mengatakan bahwa Huawei Watch fokus ke bentuk klasik dan otentik.
Lalu bagaimana dengan Apple Watch? "Bagus, itu oke. Tetapi saya pikir desain jam tangan pintar itu tidak tradisional dan klasik. Desain Huawei Watch kamik berbeda dengan kebanyakan. Banyak orang suka dengan gaya tradisional." Yu, menambahkan. (tyo)
Jam tangan pintar yang diberi nama Huawei Watch ini memang tak sekedar mempunyai fitur dan teknologi terkini, namun juga didesain agar lebih menarik dan gaya untuk dipakai.
"Kami berusaha untuk mengubah Huawei menjadi merek yang fashionable. Kami sedang berusaha untuk mengubah imej kami," kata CEO Consumer Huawei Richard Yu, seperti dikutip dari Cnet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara melihat isi dalamnya, Huawei Watch dihadirkan dnegan prosesor Qualcomm 400 1.2 Ghz, internal memori 4GB, RAM 512 MB, baterai 300 mAh dan sistem operasi Android Wear.
"Ketika saya memulai mendesain jam tangan ini dan saya berbagi dengan beberapa kolega saya untuk mendapatkan ide, ternyata banyak dari mereka menginginkan bentuk seperti jam tangan tradisional," jelas Norton.
"Kami percaya bahwa konsumen kami sebetulnya menginginkan jam tangan pintar yang berdesain seperti jam tangan tradisional."
Huawei Watch memang bukan yang pertama meluncurkan jam tangan pintar. Sudah ada Samsung yang merupakan salah satu pionir dalam meluncurkan perangkat ini.
Soal desain, Yu coba membandingkan desain jam tangan pintar Samsung yang sudah beredar dengan Apple Watch yang tinggal menghitung hari untuk dijual.
"Samsung sudah meluncurkan jam tangannya, tetapi desainnya jelek dan tidak akan ada yang beli," ejek Yu sambil mengatakan bahwa Huawei Watch fokus ke bentuk klasik dan otentik.
 Huawei Watch (Dok.Huawei) |
Lalu bagaimana dengan Apple Watch? "Bagus, itu oke. Tetapi saya pikir desain jam tangan pintar itu tidak tradisional dan klasik. Desain Huawei Watch kamik berbeda dengan kebanyakan. Banyak orang suka dengan gaya tradisional." Yu, menambahkan. (tyo)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK