Selfie Saat Gerhana Matahari Total Bisa Berakibat Fatal

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mar 2015 15:46 WIB
Spesialis kesehatan mata menyarankan agar jangan selfie saat gerhana Matahari total. Ada banyak risiko, dari radisai ringan hingga kerusakan mata.
Ilustrasi gerhana Matahari (Thinkstock)
London, CNN Indonesia -- Menyambut gerhana matahari total yang akan melanda wilayah Eropa pada 20 Maret mendatang, para spesialis kesehatan mata memperingatkan masyarakat agar tidak mengambil foto selfie.

Ponsel berkamera belum muncul pada saat gerhana matahari terakhir terjadi, yakni pada tahun 1999 silam. Kini, bukan tidak mungkin apabila jutaan orang memiliki ponsel pintar lengkap dengan kamera mumpuni tergoda untuk mengabadikan momen gerhana matahari total dengan berfoto selfie.

Mengutip laporan The Telegraph, berfoto selfie saat gerhana matahari total bsia mengakibatkan kerusakan pada mata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daniel Hardiman-McCartney dari College of Optometrists di Inggris mengatakan, mengambil foto menggunakan iPhone atau kamera biasa sama bahayanya dengan melihat matahari secara langsung dengan mata telanjang, yaitu mampu membakar retina mata dan berujung pada kebutaan. Walau menggunakan pelindung seperti kacamata hitam, belum cukup untuk melindungi mata dari kerusakan.
Jika bersikeras ingin berfoto selfie, disarankan menggunakan kacamata khusus yang bisa menghalang sinar matahari berbahaya dan mencegah penyakit mata makula, yakni kerusakan pada inti retina akibat radiasi matahari.

"Tak ada sistem aman untuk melihat gerhana secara langsung. Tapi, melihatnya dari video atau foto di ponsel tidak menimbulkan bahaya," terang McCartney.

Bahkan menggunakan teleskop atau binokular sekalipun sangat tidak disarankan karena masih memiliki risiko tinggi.

Gerhana matahari total yang akan menyerang kawasan Eropa akan terjadi pada pagi hari di London, Inggris, gerhana akan mulai pada pukul 08:24 waktu setempat.

Gerhana ini juga cukup membuat Jerman gempar karena negara itu menggunakan energi surya sebanyak 7 persen. Tantangan yang akan dihadapi adalah mencari cara agar menjaga jaringan energi listrik tetap cukup, tanpa menyebabkan pengeluaran tinggi atau memadamkan tenaga apapun.

Gerhana ini akan menyebabkan turunnya produksi energi surya yang bisa mencapai 2,7 kali lebih cepat dari biasanya, namun fluktuasi lonjakan bisa terjadi sekitar 3,5 kali lipat lebih cepat.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER