Bisnis Angry Birds Mulai Kehilangan Daya Tarik

Aditya Panji | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mar 2015 17:33 WIB
Rovio mengalami penurunan laba operasional 73 persen di 2014 karena lemahnya bisnis lisensi merek. Ini jadi ancaman karena mereka mulai kehilangan daya tarik.
Game Angry Birds di perangkat mobile. (Dok. Thinkstock/Bizoo_n)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Rovio yang membuat game mobile Angry Birds melaporkan bahwa laba operasional mereka turun 73 persen pada 2014 karena penurunan dalam bisnis lisensi merek dagang, sekaligus menandai merek Angry Birds mulai kehilangan daya tariknya.

Rovio melisensikan merek dagang Angry Birds untuk produk mainan, pakaian, dan cederamata lain.

Rovio mengatakan laba operasinal pada 2014 turun menjadi 10 juta euro dari 36,5 juta euro pada tahun 2013 dan 76,8 juta euro pada 2012.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total penjualan mereka turun 9 persen pada 2014 menjadi 158,3 juta euro. Namun, pendapatan dari game mobile meningkat 16 persen menjadi 110,7 juta euro berkat game baru seperti Jolly Jam dan Angry Birds Stella Pop! yang total unduh tahunannya mencapai  Rp 600 juta.

"Penjualan produk konsumen tidak bergerak sesuai dengan harapan, dan pasti kita tidak puas atas hasil bisnis lisensi kami," kata CEO Rovio, Pekka Rantala, seperti dikutip dari Reuters.

Rovio menargetkan dirinya dapat menjadi perusahaan hiburan sekelas Walt Disney. Mereka membuat program animasi di televisi tentang sekawanan burung Angry Birds. Sebuah film animasi diharapkan rilis pada 2016.

Rantala mengatakan ia yakin atas masa depan perusahaan dan berjanji akan melakukan gebrakan dalam beberapa bulan mendatang terkait bisnis film.

Tahun lalu, Rovio memangkas sekitar 110 karyawannya, yang mewakili 14 persen dari total karyawan. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER