Perisai Pelindung Seperti di Star Wars Bakal Jadi Kenyataan

Deddy S | CNN Indonesia
Kamis, 26 Mar 2015 14:34 WIB
Teknologi perisai yang tak kasatmata seperti di film “Star Wars” bakal jadi kenyataan. Boeing sudah mematenkannya.
Teknologi perisai tak kasatmata milik Boeing. (Dok. United States Patent and Trademark Office)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan sekali ini teknologi yang kita lihat di film menjadi kenyataan. Yang terbaru adalah teknologi perisai tak kelihatan untuk melindungi penggunanya, seperti di film “Star Wars”, yang bakal jadi kenyataan.

Diajukan pada 2012, United States Patent and Trademark Office (USPTO) baru-baru ini akhirnya mengesahkan paten teknologi ini milik Boeing. Teknologinya disebut “metode dan sistem peredam gelombang kejut via busur elektromagnetik”.

Sekilas, persis seperti perisai pembelok pada film “Star Wars”. Tapi pada teknologi Boeing ini, perisai itu berguna untuk mendeteksi gelombang kejut yang muncul dari ledakan terdekat dan menciptakan area udara terionisasi, atau disebut medan plasma, antara ledakan yang datang dan kendaraan yang hendak dilindungi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Metode itu bekerja dengan memanaskan satu area udara atau air untuk menciptakan medan plasma yang mengintersepsi gelombang kejut dan meredam densitas energinya sebelum mencapai aset yang hendak dilindungi,” demikian disebut dalam dokumen USPTO, seperti dilansir kantor berita CNN.

Dengan menciptakan balutan udara temporer yang amat panas dengan sebuah laser, gelombang mikro, atau perisai listrik, peneliti percaya bahwa gelombang kejut akan hilang begitu memukul medan plasma tadi.

Peledak dipakai dalam peperangan untuk menciptakan kerusakan dan menghancurkan perlengkapan, serta membunuh. Mayoritas kerusakan yang terjadi disebabkan oleh pecahan proyektil dan gelombang kejut.

Tetapi perisai itu hanya berguna menangkis gelombang kejut. Sementara proyektil atau pecahan logam dari peledak tidak.

Jadi, seandainya diterapkan pada kendaraan perang, maka personel bersenjata dan kendaraan harus diperkuat dengan perangkat antipeluru. Teknologi ini masih harus diujicobakan sampai betul-betul bisa diaplikasikan dalam kendaraan tempur. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER