Jakarta, CNN Indonesia -- Windows 10 menjadi sistem operasi pertama yang memasukkan jari tengah dalam koleksi emoji untuk mendukung percakapan pengguna. Mengapa sejauh ini hanya Windows 10 yang memakainya?
Sistem operasi Apple iOS, Mac OS X, maupun Android dari Google, sejauh ini tidak mengadopsi emoji ini. Padahal, sebenarnya, emoji jari tengah telah disetujui sebagai bagian dari Unicode versi 7 pada pertengahan 2014.
Unicode merupakan standar komputasi terbuka yang menentukan sistem penayangan teks atau simbol dalam berbagai bahasa pemrograman komputer di dunia. Ada banyak bahasa pemrograman. Dua kode pemrograman dapat menggunakan nomor yang sama untuk dua karakter yang berbeda atau menggunakan nomor yang berbeda untuk sebuah karakter yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ada Emoji Jari Tengah di Windows 10Agar tidak terjadi kebingungan untuk menampilkan teks dan simbol, standar Unicode hadir sebagai solusi dengan memberikan nomor unik untuk setiap karakter tanpa memandang platform, program, dan bahasanya.
Standar yang dibuat Unicode juga mengatur soal metodologi, pengkodean, dan kumpulan standar penyandian teks dan simbol. Bahkan mereka mengatur soal sifat karakter seperti huruf besar dan kecil, atau warna karakter.
"The Unicode Standard telah diadopsi oleh para pemimpin industri seperti Apple, HP, IBM, JustSystems, Microsoft, Oracle, SAP, Sun, Sybase, Unisys dan banyak lainnya," demikian tertulis di situs web resmi Unicode.org.
Sejatinya, simbol mengangkat jari tengah merupakan isyarat kasar atau menghina di budaya Barat.
Hingga kini tidak diketahui mengapa Apple dan Google tidak mengadopsi emoji jari tengah ini, padahal sudah tersedia lama dan sudah distandarisasi.
Emoji jari tengah di Windows 10 tersedia dalam enam pilihan warna. Terdapat lima warna yang didasarkan pada ras, mulai dari warna putih hingga hitam. Ada tambahan warna abu-abu sebagai standar untuk tidak menggambarkan warna kulit apapun.
Hal ini sejalan dengan rekomendasi Unicode yang mengimbau warna emoji bawaan (default) tidak menggambarkan warna kulit manusia. Sementara Google dan Apple, membut emoji default mereka dengan warna kuning cerah yang kemudian menuai kritik dari banyak pihak.
(adt/adt)