Pelajar Indonesia Bertaji di Kompetisi Sains Dunia

Trisno Heriyanto | CNN Indonesia
Senin, 18 Mei 2015 16:11 WIB
Sejumlah pelajar Indonesia berbondong-bondong mendapatkan penghargaan di ajang kompetisi Sains kelas dunia yang diselenggarakan Intel.
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pelajar Indonesia berbondong-bondong mendapatkan penghargaan di ajang kompetisi Sains kelas dunia yang diselenggarakan Intel.

Intel International Science and Engineering Fair, adalah bagian program dari Society for Science & the Public yang perayaannya utamanya berlangsung di Pittsburgh.

Dalam acara tersebut, sejumlah pelajar dari Indonesia ikut berpartisipasi. Tiga tim pelajar dari Tanah Air mendapatkan penghargaan untuk kategori Matematika, Ilmu Material dan Kimia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

I Dewa Gede Ary Palguna dan I Kadek Sudiarsana dari SMAN Bali Mandara Singaraja di Bali menerima Penghargaan Keempat dalam kategori untuk karya ilmiah mereka berjudul “Motifs Development of Gringsing Sarong”.

Penghargaan Keempat untuk kategori Ilmu Material juga diberikan kepada Luca Cada Lora dan Galih Ramadhan dari Surakarta SMA Negeri 1 Surakarta untuk karya ilmiah mereka berjudul “Packed VolcASH: An Inorganic Nature of Heavy Metals Absorbent”.

Perwakilan dari SMA Katolik Gembala Baik di Kalimantan Barat, yaitu Shinta Dewi dan Hansen Hartono, mendapatkan Sertifikat Penyebutan Terhormat (Honorable Mention) dalam kategori Kimia untuk karya ilmiah mereka berjudul ‘Bagasse-Based Activities Carbon as Effective Adsorbent for Heavy Metal Contamination from Industrial Activities (Case Study: Gold Mining Area in Mandor River, West Kalimantan.

"Intel meyakini bahwa anak muda adalah kunci dari inovasi masa depan dan dalam rangka menghadapi tantangan global di masa depan, kami membutuhkan pelajar dari berbagai latar belakang untuk terlibat dalam bidang sains, teknologi dan matematika,” kata Deva Rachman, Corporate Affairs Director Intel Corporation.

"Kami berharap para pemenang bisa memberikan inspirasi kepada anak muda lainnya untuk mengejar minat mereka di bidang-bidang ini dan menuangkan segala keingintahuan, kreativitas dan kecerdasan mereka untuk kebaikan banyak orang,” katanya lagi, dalam keterangan yang diterima CNN Indonesia, Senin (18/5).

Sedangkan Raymond Wang, 17 tahun, dari Kanada meraih penghargaan juara pertama untuk karya ilmiahnya berupa sistem inlet udara baru untuk pesawat terbang yang bisa memperbaiki kualitas udara dan mengurangi penularan penyakit.

Sistem yang dibuat Wang memperbaiki ketersediaan udara segar di kabin lebih dari 190 persen sekaligus mengurangi konsentrasi pathogen yang dihirup penumpang hingga 55 kali dibanding disain konvensional, dan bisa dengan mudah dan ekonomis dipasang pada sistem yang sudah ada di pesawat terbang saat ini.

Wang menerima penghargaan Gordon E. Moore sebesar US$ 75.000, yaitu penghargaan sebagai bentuk penghormatan kepada penemu dan ilmuwan Intel tersebut.
Nicole Ticea, 16 tahun, dari Kanada menerima satu dari dua Penghargaan Ilmuwan Muda Yayasan Intel dengan hadiah sebesar US$ 50.000 karena telah mengembangkan perangkat tes murah dan mudah digunakan untuk melawan tingginya tingkat infeksi HIV yang tak terdiagnosa pada komunitas dengan pendapatan rendah.

Perangkat bebas listrik sekali pakainya ini bisa memberikan hasil tes dalam waktu satu jam dan hanya membutuhkan biaya produksi sebesar US$ 5.

Ticea saat ini telah mendirikan perusahaannya sendiri dan baru saja menerima bantuan dana sebesar US$ 100.000 untuk melanjutkan pengembangan teknologi yang dibuatnya.

The Intel International Science and Engineering Fair sendiri adalah ajang tahunan yang selalu memperlombakan ratusan karya ilmiah yang akan dinilai oleh 1.000 juri dari berbagai bidang ilmu, dengan gelar Ph.D atau ahli dengan pengalaman profesional setidaknya 6 tahun di salah satu disiplin ilmu.

Intel International Science and Engineering Fair 2015 didanai secara bersama oleh Intel dan Yayasan Intel dengan penghargaan tambahan serta dukungan dari puluhan korporasi, organisasi akademis, pemerintahan dan organisasi yang fokus pada sains. Tahun ini, sekitar US$ 4 juta telah diberikan pada para pemenang.

(eno)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER