Alasan Mengapa Emoji Bisa Disalahartikan

Deddy S | CNN Indonesia
Jumat, 24 Jul 2015 11:12 WIB
Emoji diklaim sebagai bahasa yang paling cepat penyebarannya di Internet. Tapi karena ukurannya yang kecil, tak jarang orang salah paham. Mengapa?
Ilustrasi emoji (CNN Indonesia/Kiky Makkiah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lebaran pekan lalu sebetulnya bersamaan dengan perayaan Hari Emoji Sedunia yang digelar oleh Emojipedia. Ini adalah website yang mengkatalog ikon-ikon tersebut.

Emoji kini diklaim sebagai bahasa yang paling cepat penyebarannya di dunia maya. Tapi ukurannya yang kecil kerap membingungkan orang akan arti sesungguhnya ekspresi di wajah-wajah emoji itu.

Seperti dilansir The Economist pada pekan lalu, Emoji berasal dari bahasa Jepang yang artinya karakter-gambar. Catatan sejarah menyebutkan, penggunaan karakter wajah seperti itu sudah ada sejak 1940-an. Dulu ia disebut emoticon. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi Internet membuat emoji menyebar begitu cepat. Diawali penggunaan karakter emoticon :-) di komputer pada 1982. Karakter ini dikirim seorang pria yang frustasi karena seorang koleganya tak kunjung mengerti ketika dia bercanda.

Gambar-gambar emoji yang menyatu dalam pesan teks pertama kali diperkenalkan pada smartphone Jepang. Tapi ketika pesan ini dikirimkan ke seluruh dunia, hasilnya tak dikenali.

Unicode Consortium, sebuah organisasi nirlaba, kemudian membuat standar untuk emoji, yang kini jumlahnya mencapai 722. Unicode Consortium bekerja berdasarkan standar dari organisasi lain, seperti American Standards Association dan memperluas karakter dari huruf Romawi ke huruf-huruf beraksen, ini untuk pemakaian di negara-negara yang tak berbahasa Inggris.

Tapi ekspresi wajah di emoji kerap disalahmengerti. Pada Maret lalu Unicode Consortium mengajukan rekomendasi kepada pembuat font, seperti: “Buatlah wajah cemberut lebih cemberut, supaya tidak malah dikira marah”.

Rekomendasi yang dikeluarkan Unicode memang ditujukan untuk mengatasi masalah translasi mendasar, supaya emoji bisa dipahami secara benar dalam kebudayaan yang berbeda-beda.

Sebagai contoh adalah Emoji 1F62A, yang menurut Unicode disebut “wajah tidur”, digambarkan dengan gelembung yang keluar dari mulut. Ini menggambarkan tidur dalam kartun Jepang.

Tapi seringkali di negara lain diartikan menangis atau mengeluarkan air liur. Tapi tanpa gelembung, itu akan mengubah arti emoji itu di Jepang.

Jadi, supaya tak salah tafsir, untuk memahami makna yang begitu ‘cair’ dalam emoji, disarankan untuk mempertimbangkan konteks emoji-emoji itu. Atau bertanyalah kepada pengirim emoji, apa maksudnya. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER