Mati Satu, Badak Putih Ini Tinggal Empat di Dunia

Deddy S | CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2015 13:49 WIB
Seekor badak putih utara bernama Nabire mati di Kebun Binatang Republik Ceko. Akibatnya, badak jenis ini tinggal empat ekor di dunia.
Badak putih utara (Ceratotherium simum cottoni). (Dok. commons.wikimedia.org)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah kematian berakhir pada angka empat. Seekor badak putih utara bernama Nabire mati akibat kista yang pecah, pada Senin (27/7), di Kebun Binatang Republik Ceko. Kematiannya membuat badak putih utara yang hidup di dunia tinggal empat ekor.

Kista yang menyerang badak berusia 31 tahun itu terlalu besar sehingga tak bisa diobati. “Kematiannya adalah simbol bencana yang timbul karena keserakahan manusia,” tutur Premysl Rabas, direktur kebun binatang itu, dalam keterangan resmi, seperti dilansir CNN, Rabu (29/7).

Badak putih utara atau Ceratotherium simum cottoni adalah satu dari dua subspesies badak putih (Ceratotherium simum). Subspesies ini nyaris punah akibat diburu untuk diambil culanya. Cula ini diyakini di Asia berkhasiat menyembuhkan banyak penyakit. Cula itu sendiri terbuat dari bahan keratin, material yang juga membuat rambut manusia dan kuku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badak putih pejantan satu-satunya dari satwa itu adalah Sudan, badak berusia 42 tahun yang hidup di kawasan konservasi Ol Pejeta di Kenya, di bawah pengawalan bersenjata selama 24 jam. Culanya sendiri sudah dipotong untuk mencegah pemburu mengincarnya.

Nasib subspesies itu kini bersandar pada bahu lapis baja di tubuh Sudan, dan pada dua badak putih utara betina di sana. Kedua betina itu—Fatu dan Najin—juga pernah dipelihara di Kebun Binatang Republik Ceko.

Masalahnya, Sudan sudah terlalu tua. “Dia sudah tidak sanggup mengawini betina,” kata George Paul, seorang dokter hewan di tempat konservasi itu. Jumlah spermanya pun sudah sedikit.

Najin mungkin masih bisa mengandung, tapi kaki belakangnya sudah terlalu lemah untuk menahan bobot tubuh Sudan.

Di antara badak-badak itu dilaporkan pernah terjadi beberapa kali perkawinan. Tapi tak ada yang berlanjut sampai ke pembuahan.

Adapun badak keempat dalam subspesies ini, Nola namanya, hidup di Kebun Binatang San Diego. Dulu masih ada satu ekor pejantan di San Diego, yakni Angalifu. Namun badan ini mati pada Desember 2014.

Ovarium yang diperkirakan masih sehat dari tubuh Nabire dan jaringan tubuh lainnya, sudah diambil dan dibawa ke laboratorium di Italia. Sel telur Nabire diharapkan masih bisa dipanen untuk pembuahan in vitro nantinya.

Sepupu badak putih utara, yaitu badak putih selatan, mungkin bisa dijadikan ibu pengganti, begitu juga betina lain dari badak putih utara yang masih hidup. Badak putih selatan memang masih lebih banyak populasinya.

“Ini adalah kewajiban moral kita untuk menyelamatkan mereka, kami tinggal satu-satunya, dan Kebun Binatang San Diego, yang masih menyimpan material biologis untuk melakukan itu, kami tahu peluangnya tipis tapi harapan masih ada,” kata Rabas. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER