Ojek Syar'i Tak Bersaing dengan Ojek Pangkalan

Jakarta, CNN Indonesia -- Ojek Syar'i yang memanfaatkan internet untuk menghubungkan ojek dengan penumpang punya pandangan lain bila suatu saat bersinggungan dengan ojek konvensional seperti ojek pangkalan.

Co-founder Ojek Syar'i Evilita Adriani mengatakan bahwa mereka tidak khawatir dengan ojek pangkalan. Sebab menurutnya, ada perbedaan pangsa pasar yang diambil antara ojek khusus wanita ini dengan pengojek konvensional tersebut.

"Kami punya pangsa pasar yang berbeda dengan ojek pangkalan atau ojek konvensional. Kami khusus melayani penumpang wanita saja," katanya, saat berbincang dengan CNN Indonesia.

Pilihan Redaksi Melihat Sejarah Ojek Sebelum Gojek Gojek Menanti Kepastian Hukum Sistem Ride-Sharing Mahasiswi Asal Surabaya Ciptakan Ojek Syar'i Sopir Ojek Syar'i, dari Mantan SPG hingga Bos HRD

Dia menambahkan saat ini setidaknya sudah ada 60 armada pengojek yang sudah bergabung dengan platform yang dimilikinya. Pengojeknya datang dari beragam latar belakang pekerjaan, mulai dari mantan SPG (Sales Promotion Girls), mahasiswi hingga mantan karyawan.

Mahasiswi UPN Veteran Surabaya ini bercerita, untuk memulai usahanya tersebut dirinya tak mempunyai besar. Sebab, dia berkeyakinan kedatangan Ojek Syar'i untuk mengatasi masalah transportasi khususnya bagi wanita dan muslimah.

"Modal kami awalnya hanya ingin membantu menyelesaikan masalah khususnya para wanita. Promosi pun hanya dari mulut ke mulut," tambahnya.

Evilita bertutur, saat Ojek Syar'i ini terbentuk dia hanya bermodalkan motor dan WiFi dari pemberian orangtuanya. Namun ke depan dia juga ingin terus memperluas layananya tersebut ke sejumlah kota besar, setelah sebelumnya di Surabaya, Malang dan tak lama lagi di Jabodetabek.

"Kami juga akan punya aplikasi dalam waktu dekat. Sedang diuji secara internal," katanya sembari menyebut, Ojek Syar'i bisa dipesan saat ini melalui aplikasi pesan instan.

(eno)