Penemu Teknologi Pemindai ECVT Raih Penghargaan BJ Habibie
Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 20 Agu 2015 13:11 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Ilmuwan tomografi Warsito Purwo Taruno yang mengembangkan Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) berhasil meraih anugerah Bacharudin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) ke-8 yang diserahkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada Kamis (20/8).
Warsito telah lama berkecimpung di teknologi tomografi dan ECVT sendiri dikembangkan olehnya sejak 20 tahun silam, yang merupakan sebuah sistem pemindaian berbasis medan listrik statis yang diaplikasikan di dunia kesehatan dan industri lain.
Temuannya ini dapat dimanfaatkan untuk memindai kanker payudara dan melacak otak manusia.
ECVT berbeda dengan tomografi konvensional seperti CT-Scan atau MRI yang memakai prinsip pemindaian tertutup, di mana objek harus diletakkan di ruang tertutup dan dikelilingi oleh sensor pemindai.
ECVT mengusung prinsip pemindaian terbuka sehingga objek tidak harus diletakkan di ruang tertutup. Itu berarti objek bisa diletakkan di mana saja, tidak harus seluruhnya dikelilingi sensor.
Konsep pemindaian terbuka ini dikemas dalam bentuk helm untuk bagian kepala dan cup untuk kanker payudara.
"ECVT ini memanfaatkan gelombang energi samping atau fringing. Sering dianggap menyimpang dan terbuang, justru kami manfaatkan dan nyatanya gelombang pinggir ini bisa memberikan informasi yang bisa diekstrak untuk proses digitalisasi aktivitas otak ke dalam komputer," jelas Warsito kepada media di kantor BPPT di Jakarta, Kamis (20/8).
BJHTA merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada seluruh pelaku teknologi yang telah berprestasi melalui upaya Inovasi dalam Karya Nyata Teknologi yang diselenggarakan sejak 2008.
Bentuk penganugerahan ini terdiri dari Medali BJHTA berupa emas senilai 15 gram dan sertifikat. (adt/eno)
Warsito telah lama berkecimpung di teknologi tomografi dan ECVT sendiri dikembangkan olehnya sejak 20 tahun silam, yang merupakan sebuah sistem pemindaian berbasis medan listrik statis yang diaplikasikan di dunia kesehatan dan industri lain.
Temuannya ini dapat dimanfaatkan untuk memindai kanker payudara dan melacak otak manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ECVT mengusung prinsip pemindaian terbuka sehingga objek tidak harus diletakkan di ruang tertutup. Itu berarti objek bisa diletakkan di mana saja, tidak harus seluruhnya dikelilingi sensor.
"ECVT ini memanfaatkan gelombang energi samping atau fringing. Sering dianggap menyimpang dan terbuang, justru kami manfaatkan dan nyatanya gelombang pinggir ini bisa memberikan informasi yang bisa diekstrak untuk proses digitalisasi aktivitas otak ke dalam komputer," jelas Warsito kepada media di kantor BPPT di Jakarta, Kamis (20/8).
BJHTA merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada seluruh pelaku teknologi yang telah berprestasi melalui upaya Inovasi dalam Karya Nyata Teknologi yang diselenggarakan sejak 2008.
Bentuk penganugerahan ini terdiri dari Medali BJHTA berupa emas senilai 15 gram dan sertifikat. (adt/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK