Google Dinilai Bingung Tentukan Jati Diri

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 14 Sep 2015 08:35 WIB
Hadirnya logo baru dan payung perusahaan bernama Alphabet membuat Google dinilai bingung menentukan arah.
Hadirnya logo baru dan payung perusahaan bernama Alphabet membuat Google dinilai bingung menentukan arah. (dok.Google)
Jakarta, CNN Indonesia -- Logo Google telah mengalami perubahan. Dengan nuansa warna-warni dan karakter huruf yang berbeda, logo anyar tersebut mendapat banyak kritik. Dari mulai dicemooh terlalu kekanak-kanakan hingga dianggap kehilangan identitas.

Beberapa waktu lalu, Google mengatakan saat ini muncul perangkat serta cara untuk berinteraksi dan berkomunikasi yang baru seperti dari pakaian, teknologi suara, dan perangkat pintar di dunia di sekitar kita.

Mengutip Mashable, banyak yang mengkritik bahwa alasan perubahan logo tersebut sebagai tanda perusahaan masih meraba-raba identitas alias jati diri yang kemudian dikaitkan dengan perombakan struktur di dalamnya, yaitu lahirnya perusahaan induk Alphabet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Google biasa menjadi payung dalam segala hal. Munculnya Alphabet membuat peran perusahaan lebih 'sempit'. Identitasnya telah berubah. Seiring berjalannya waktu, branding perusahaan juga perlu berubah," ujar analis Jan Dawson dari Jackdaw Research.

Namun berdasarkan sumber terdekat yang tak ingin disebutkan namanya, perubahan logo Google tak ada kaitannya dengan kemunculan Alphabet. Justru, perubahan logo tersebut menjadi petunjuk baru bagi raksasa teknologi ini dalam melihat masa depan.

Google mengklaim ada ratusan karyawan bekerja untuk menciptakan pendekatan desain yang lebih sederhana yang bisa berfungsi dengan baik pada perangkat berbasis iOS, Android, ataupun jam tangan pintar.

Dengan kata lain, perubahan logo perusahaan ini sebagai bentuk evolusi identitas yang bergerak dari 'dunia' yang hanya fokus di desktop saja pada 1998 silam, menuju 'dunia' multi layar dan multi-device.

"Google sebagai perusahaan global, menyadari bahwa kami tak hanya mendesain untuk layar-layar kuat nan besar, tapi juga untuk ponsel seharga US$ 100. Ini adalah alasan valid untuk perubahan logo," ujar mantan eksekutif perusahaan, Wesley Chan beberapa waktu lalu.

Salah seorang desainer Google, Ruth Kedar juga sempat mengungkapkan, setelah dibentuknya Alphabet, ia memang berharap ada perubahan yang berarti dari sisi desain, mengingat perusahaan telah mengubah banyak lini produk teknologi.

Hanya selang sebulan setelah rekonstruksi besar-besaran, Google mengubah logonya yang menggunakan tipografi Sans-Serif dengan penuh warna.

Pichai sebagai CEO baru Google, dilaporkan selama ini bekerja sesuai arahan dan jauh dari politik perusahaan. Ia dianggap bagus dalam mengelola brand.

Google sempat meluncurkan logo barunya, sejak diperkenalkan di tahun 1998. Tapi perubahan ini menjadi perubahan yang paling besar dan signifikan sejak 1999, saat Google pertama menggunakan empat warna dalam susunan hurufnya. Sejak itu, logo Google cenderung datar-datar saja, dan saat ini memberikan bentuk yang berbeda dari sebelumnya.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER