Sebelum Jam Digital, Ahmed Sempat Bikin Speaker Bluetooth

Aditya Panji | CNN Indonesia
Jumat, 18 Sep 2015 08:03 WIB
Pengeras suara berteknologi Bluetooth yang dibikin Ahmed akhirnya diserahkan ke temannya sebagai hadiah.
Ahmed Mohamed. (Ben Torres/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ahmed Mohamed yang sedang ramai diperbicangkan oleh publik di dunia maya, memang gemar dengan urusan teknis. Selain membangun jam digital, Ahmed tercatat sempat membuat pengeras suara yang memanfaatkan teknologi Bluetooth.

Kepada Dallas Morning News, ia mengatakan speaker Bluetooth yang dibuatnya itu akhirnya diberikan kepada temannya sebagai hadiah. Ia bahkan hendak mematenkan penemuan itu karena memanfaatkan teknologi dengan magnet neodymium.

Sejauh ini tidak diketahui detail teknis lain dari perangkat speaker Bluetooth yang dikembangkan Ahmed.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama Ahmed mendadak tenar di media sosial karena jam digital yang ia bangun. Tapi, namanya tenar bukan karena teknologi canggih pada jam digital itu, melainkan karena pihak sekolah mengira jam itu adalah bom.

Baca juga: Para Penemu Cilik Tapi Tak Ditangkap Seperti Ahmed

Pada hari Senin, 14 September 2015, Ahmed membawa jam digitalnya ke sekolah, MacArthur High School di Irving, Texas, Amerika Serikat. Ia ingin memamerkan kepada guru teknik atas apa yang sedang ia kembangkan.

"Seperti ini bentuknya. Benar-benar bagus," kata bocah 14 tahun yang beragama Islam itu.

Sebelum bertemu guru teknik, Ahmed mengikuti kelas Bahasa Inggris. Jam digitalnya terus berbunyi sepanjang kelas dan membuat guru jengkel. Sang guru Bahasa Inggris mengatakan itu terlihat seperti bom dan memutuskan untuk membawa Ahmed ke ruang kepala sekolah.

Tak lama setelah itu, Ahmed dibawa ke kantor polisi, tangannya diborgol ke belakang, dan pihak polisi mengambil sidik jarinya.

Pada saat Ahmed berada di kantor polisi, di media sosial beredar foto Ahmed yang sedang diborgol. Ketika itu Ahmed terlihat memakai baju bertuliskan NASA, dengan wajah terkesan bingung dan ketakutan. Adik Ahmed meminta teman-temannya untuk menyebarkan foto tersebut.

Keesokan harinya foto ini dengan cepat menyebar di media sosial dan menggema lah isu rasialisme.

Dukungan terhadap bocah beragama Islam ini mengalir deras hingga hadir tagar #IStandWithAhmed dan #FreeAhmedMohamed sebagai tanda dukungan membebaskan Ahmed.

Pihak sekolah akhirnya meminta maaf kepada Ahmed atas aksi ini. Mereka mengakui kesalahan dan perisitiwa ini dijadikan momen pembelajaran atas kasus rasialisme.

Baca kisah lengkap Ahmed Mohamed di artikel: Kisah Ahmed, Bocah Pembuat Jam Digital yang Mendadak Tenar (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER