Kerja, Kerja dan (Cara) Kerja Rudiantara
Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Selasa, 22 Sep 2015 16:51 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Tanggal 27 Oktober 2014, di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ada acara sakral yang digelar oleh Kementerian Kominfo. Di beberapa meja telah terisi beberapa orang penting.
Ya, saat itu Kominfo menggelar acara Serah Memori Jabatan dari Tifatul Sembiring ke Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang baru, Rudiantara. Seharusnya, acara tersebut diwakilkan oleh Djoko Suyanto yang merangkap jabatan sebagai Menko Polhukam.
Djoko Suyanto menjabat sebagai Menkominfo dalam waktu sangat singkat setelah Tifatul sembiring mengundurukan diri menjadi Menkominfo karena terpilih sebagai Anggota DPR periode 2014-2019. Namun sesuai arahan Seketaris Negara, serah terima memori jabatan tetap dipimpin oleh politisi PKS tersebut.
Kendati sudah meletakan jabatannya sebelum masa bakti sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika selesai, Tifatul Sembiring tetap menyambut kedatangan Rudiantara. Tak lupa dia juga memuji Menkominfo yang baru.
"Insya Allah kita akan berpartner dan kami di Komisi I akan mendukung program baik yang sesuai untuk kebutuhan masyarakat. Pak Rudiantara ini jauh lebih baik daripada saya," ungkap Tifatul, kala itu.
Di atas podium, Rudiantara memang tak membeberkan secara detil apa saja janji dan program kerja yang akan dilakukannya dalam masa kerjanya nanti. Tapi janji dia yang pertama adalah reformasi birokrasi.
Rudiantara ingin agar kementerian yang dipimpinnya melakukan reformasi birokrasi. "Karena kita ingin bebas KKN dan segera meberikan pelayanan kepada masyarakat,"sebutnya.
Setelah pelantikan, sejumlah awak wartawan pun langsung menghampiri mantan komisaris Telkom dan Indosat. Pertanyaanya sama,"Apa prioritas kerja Chief RA (sapaan akrabnya)?"
Dengan lugas pria kelahiran Bogor, 3 Mei 1959 itu mengatakan, bahwa dirinya akan blusukan dan meminta masukan dari multistakholder agar dia bisa memetakan lebih jauh program kerjanya dalam jangka panjang dan jangka pendek.
Dan memang, selepas pelantikan, Rudiantara rajin menyambangi komunitas-komunitas dari ragam industri.
Walaupun tak terlalu banyak mengumbar janji, ada satu hal lainnya yang ditekankan oleh Menkominfo Rudiantara. Dia ingin agar internet bisa cepat dan merata.
"Dua-duanya prioritas. Tidak ada waktu lagi, kita ingin internet cepat dan merata. Makanya kan namanya Kabinet Kerja," kata Rudiantara.
Kendati dua-duanya adalah hal penting, tentu saja ada yang berbeda. Misalnya soal kecepatan, belum tentu bisa sama antara satu daerah dengan yang lainnya.
"Kalau ngomong kecepatan ya akan berbeda dengan daerah satu karena resource dan kebutuhannya berbeda," tambahnya.
Karena itu Menkominfo melihat kesuksesan dalam pembangunan teknologi informasi komunikasi (ICT) itu bukan menjadi permasalahan di sektor ICT itu sendiri. Namun juga melibatkan banyak stakeholder.
Dia menegaskan bahwa Kementerian Kominfo tak bisa menjadi ego sektoral. Dalam hal ini, menurutnya, Kominfo bisa saja menjadi pemimpin atau pendukung dalam tolak ukur kesuksesan pembangunan ICT di Indonesia.
Waktu berlalu hampir setahun setelah pelantikan itu dibuat, pekerjaan rumah (PR) tentu masih menumpuk, namun tetap saja program kerja yang telah dibuat harus terus dipupuk agar bisa dinikmati di kemudian hari.
Memang Presiden Jokowi tak memberikan target spesifik dan khusus kepada Kominfo, karena yang terpenting adalah memetakan program yang paling penting untuk kepentingan masyarakat.
"Tidak ada arahan khusus, cuma suruh kerja kerja kerja. Kerja cepat, kerja cerdas dan kerja ikhlas. kita hanya diminta kembali ke kementerian dan membahas apa yang paling urgen, menjadi prioritas, menjadi isu penting dan yang menjadi kepentingan masyarakat," ujar Chief RA.
Pemerintahan Jokowi belum separuh jalan dan masih ada empat tahun lagi di depan mata. Saran dan masukkan tentu masih harus terus diberikan kepada Kominfo agar tetap terjaga di jalurnya.
Pembaca CNN Indonesia pun dapat memberikan sumbang saran dan masukkan untuk Menkominfo Rudiantara di tautan berikut. Jangan lupa untuk menyaksikan Live Streaming CNN Fokus 'Memotret Setahun Kerja Rudiantara', pada Hari Jumat (25 September 2015) pukul 09.30 WIB-10.30 WIB. (eno)
Ya, saat itu Kominfo menggelar acara Serah Memori Jabatan dari Tifatul Sembiring ke Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang baru, Rudiantara. Seharusnya, acara tersebut diwakilkan oleh Djoko Suyanto yang merangkap jabatan sebagai Menko Polhukam.
Djoko Suyanto menjabat sebagai Menkominfo dalam waktu sangat singkat setelah Tifatul sembiring mengundurukan diri menjadi Menkominfo karena terpilih sebagai Anggota DPR periode 2014-2019. Namun sesuai arahan Seketaris Negara, serah terima memori jabatan tetap dipimpin oleh politisi PKS tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insya Allah kita akan berpartner dan kami di Komisi I akan mendukung program baik yang sesuai untuk kebutuhan masyarakat. Pak Rudiantara ini jauh lebih baik daripada saya," ungkap Tifatul, kala itu.
Rudiantara ingin agar kementerian yang dipimpinnya melakukan reformasi birokrasi. "Karena kita ingin bebas KKN dan segera meberikan pelayanan kepada masyarakat,"sebutnya.
Setelah pelantikan, sejumlah awak wartawan pun langsung menghampiri mantan komisaris Telkom dan Indosat. Pertanyaanya sama,"Apa prioritas kerja Chief RA (sapaan akrabnya)?"
Dengan lugas pria kelahiran Bogor, 3 Mei 1959 itu mengatakan, bahwa dirinya akan blusukan dan meminta masukan dari multistakholder agar dia bisa memetakan lebih jauh program kerjanya dalam jangka panjang dan jangka pendek.
Dan memang, selepas pelantikan, Rudiantara rajin menyambangi komunitas-komunitas dari ragam industri.
Walaupun tak terlalu banyak mengumbar janji, ada satu hal lainnya yang ditekankan oleh Menkominfo Rudiantara. Dia ingin agar internet bisa cepat dan merata.
"Dua-duanya prioritas. Tidak ada waktu lagi, kita ingin internet cepat dan merata. Makanya kan namanya Kabinet Kerja," kata Rudiantara.
Kendati dua-duanya adalah hal penting, tentu saja ada yang berbeda. Misalnya soal kecepatan, belum tentu bisa sama antara satu daerah dengan yang lainnya.
"Kalau ngomong kecepatan ya akan berbeda dengan daerah satu karena resource dan kebutuhannya berbeda," tambahnya.
Karena itu Menkominfo melihat kesuksesan dalam pembangunan teknologi informasi komunikasi (ICT) itu bukan menjadi permasalahan di sektor ICT itu sendiri. Namun juga melibatkan banyak stakeholder.
Dia menegaskan bahwa Kementerian Kominfo tak bisa menjadi ego sektoral. Dalam hal ini, menurutnya, Kominfo bisa saja menjadi pemimpin atau pendukung dalam tolak ukur kesuksesan pembangunan ICT di Indonesia.
Waktu berlalu hampir setahun setelah pelantikan itu dibuat, pekerjaan rumah (PR) tentu masih menumpuk, namun tetap saja program kerja yang telah dibuat harus terus dipupuk agar bisa dinikmati di kemudian hari.
Memang Presiden Jokowi tak memberikan target spesifik dan khusus kepada Kominfo, karena yang terpenting adalah memetakan program yang paling penting untuk kepentingan masyarakat.
"Tidak ada arahan khusus, cuma suruh kerja kerja kerja. Kerja cepat, kerja cerdas dan kerja ikhlas. kita hanya diminta kembali ke kementerian dan membahas apa yang paling urgen, menjadi prioritas, menjadi isu penting dan yang menjadi kepentingan masyarakat," ujar Chief RA.
Pemerintahan Jokowi belum separuh jalan dan masih ada empat tahun lagi di depan mata. Saran dan masukkan tentu masih harus terus diberikan kepada Kominfo agar tetap terjaga di jalurnya.
Pembaca CNN Indonesia pun dapat memberikan sumbang saran dan masukkan untuk Menkominfo Rudiantara di tautan berikut. Jangan lupa untuk menyaksikan Live Streaming CNN Fokus 'Memotret Setahun Kerja Rudiantara', pada Hari Jumat (25 September 2015) pukul 09.30 WIB-10.30 WIB. (eno)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK