Jakarta, CNN Indonesia -- Teori penyebab musnahnya dinosaurus masih jadi perdebatan, tapi salah satunya adalah akibat terhantam asteroid dari luar angkasa. Nah, pada saat dinosaurus musnah, ada satu binatang yang bertahan hidup. Binatang purba itu berbentuk seperti berang-berang berbulu yang termasuk kelompok multituberculates dan diberi nama spesies Kimbetopsalis simmonsae.
Multituberculates adalah nama yang diberikan kepada kelompok mamalia yang bentuknya seperti binatang pengerat. Berang-berang purba ini memiliki katup atau semacam tuberkel pada giginya. Multituberculates hidup bersamaan dengan masa hidup dinosaurus.
Tapi pada saat terjadi bencana dahsyat yang membuat dinosaurus punah, yakni pada periode Cretaceous, pada 66 juta tahun lalu. Binatang ini kemudian bertahan hidup sampai 30 juta tahun kemudian, sebelum akhirnya punah juga.
“Ini termasuk besar dan salah satu yang jelas-jelas memakan tanaman karena kompleksitas pada giginya,” kata peneliti Steve Brusatte, ahli paleontologi dari Universitas Edinburgh di Skotlandia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fosil Kimbetopsalis simmonsae ini ditemukan oleh mahasiswa Universitas Nebraska-Lincoln, Carissa Raymond, pada sebuah penggalian di baratlaut New Mexico, pada 2014. Tempat ini mengandung banyak fosil dinosaurus dan mamalia.
Fosil Kimbetopsalis simmonsae berasal dari masa 65,5-66 juta tahun lalu, atau tak lama setelah dugaan adanya asteroid yang menghantam Bumi. “Binatang ini hidup beberapa ratus ribu tahun setelah kepunahan,” kata Brusatte, seperti dilansir LiveScience, Senin (5/10).
Penemuan mamalia seukuran berang-berang dari masa itu sendiri adalah catatan tersendiri. Soalnya, selama era dinosaurus ukuran mamalia sangat kecil, hanya seukuran tikus atau lebih kecil lagi. “Mereka tak bisa tumbuh lebih besar, karena di sekitar mereka ada dinosaurus berukuran besar yang memenuhi celah-celah yang lebih besar,” tutur Brusatte lagi.
Kimbetopsalis simmonsae diberi nama demikian untuk mengingat lokasi penemuannya, yakni Kimbeto Wash di New Mexico. Adapun nama “Psalis” berarti gunting pemotong dalam bahasa Yunani. Ini untuk menandai giginya yang luar biasa. Nama “Simmonsae” diberikan untuk menghormati Nancy Simmons, peneliti di Museum Sejarah Alam Amerika yang banyak meneliti soal multituberculates.
Kimbetopsalis simmonsae diperkirakan memiliki bobot sekitar 40 kilogram dan panjangnya sekitar 50 sentimeter, dari kepala sampai ekor.
Dari analisa gigi menunjukkan bahwa bagian molar pada Kimbetopsalis simmonsae cukup besar dan berbentuk seperti empat persegi panjang dan punya lebih banyak puncak gigi ketimbang gigi multituberculates lain. “Dan tiap puncak gigi juga punya crenulation, punggungan kecil,” kata Thomas Williamson, kurator paleontologi di Museum Sejarah Alam dan Sains New Mexico.
Mengapa Kimbetopsalis simmonsae dan multituberculates lain bisa punah? Diperkirakan karena binatang ini tak bisa beradaptasi dan bersaing dengan hewan pengerat lain. Yang jelas, multituberculates punah pada 35 juta tahun lalu dan kemudian berganti dengan binatang pengerat.
(ded/ded)