Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen chip terbesar Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) mengumumkan performa bisnisnya yang tak terlalu baik.
TSMC melaporkan bahwa kinerja keuangan mereka pada kuartal ketiga 2015 turun sekitar 1,3 persen dibanding periode yang sama di 2014, dan ini adalah penurunan pertama dalam tiga tahun terakhir.
Dalam laporan ini TSMC melaporkan laba bersih yang mencapai TW$ 75,33 miliar, atau setara dengan Rp 31,7 triliun, seperti dikutip dari
Industry Week, Jumat (15/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan ini disinyalir karena semakin banyak ponsel yang menggunakan chip buatan Korea dari Samsung atau chip lain dari China. Sehingga, meski pertumbuhan ponsel cukup baik, namun pendapat TSMC sedikit tergelincir.
Namun, menurut Wakil Presiden TSMC Mark Liu, penurunan tersebut lebih dipengaruhi iklim ekonomi global dan kuatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat.
“Karena ekonomi global yang melemah, nilai tukar dolar AS kuat dan pasar keuangan bergejolak memberi pengaruh buruk pada pasar elektronik. Perlambatan ekonomi China tanpa terduga juga memberi pengaruh,” katanya, dalam sebuah konfrensi para investor.
Meski demikian Liu meyakini bahwa pendapatan perusahaan bakal membaik, karena pengapalan ponsel akan terus tumbuh setidaknya 10 persen hingga akhir 2015.
Sebelumnya lembaga riset IDC juga memperkirakan pertumbuhan ponsel sekitar 10,4 persen tahun ini, meski angka ini lebih rendah dari pertumbuhan 2014 yang mencapai 27,5 persen.
(eno)