Jakarta, CNN Indonesia -- Walau teknologi 4G LTE baru diimplementasikan di Indonesia tahun 2015 ini, perusahaan telekomunikasi Ericsson sudah memprediksi jaringan 5G yang sekiranya akan hadir lima tahun lagi, yakni 2020.
Thomas Jul selaku presiden direktur Ericsson Indonesia menyampaikan bahwa tiga hal penting yang sudah pasti bakal berkembang di era 5G adalah mobilitas, cloud, dan broadband.
"Di 4G LTE memang semuanya diupayakan lebih cepat koneksinya, namun di 5G nanti semua serba connected (terhubung). Bakal terasa bahwa dunia yang luas ini menjadi sangat 'sempit' karena semuanya terhubung," ungkap Jul saat dijumpai di bilangan Senayan, Jakarta, Selasa (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jul, contoh konsep "connected" yang dimaksud adalah sesederhana pemanfaatan teknologi cloud yang bisa menghubungkan kendaraan seperti mobil. Mobil pintar yang sudah terhubung dengan internet dipercaya bakal hadir di era 5G. Dengan kata lain, internet of things (IoT) bakal menguasai kehidupan masyarakat.
Tak hanya soal connected vehicle, namun Ericsson juga memprediksi keterhubungan pikiran atau connected mind.
"Contoh, jika ada pasien yang hendak dioperasi namun si dokter mendadak tidak bisa, kami pikir sudah seharusnya teknologi macam robot yang bisa menggantikannya, tentu sudah disematkan teknologi connected mind," lanjutnya saat berbincang dengan sejumlah media, termasuk CNN Indonesia.
Jul menekankan, sebetulnya apa yang hadir di era 5G adalah bentuk advanced dari apa yang sudah muncul dari sekarang.
"Teknologi yang serba terhubung untuk saat ini tentu sudah ada -- seperti kehadiran robot yang tiba-tiba jadi banyak -- namun di era 5G semua teknologi connected ini akan menjadi kebutuhan dasar manusia," kata Jul lagi.
Kemudian saat ditanya kesiapan Indonesia menyambut 5G di tahun 2020, Jul mengatakan hal itu sangat mungkin terjadi mengingat penetrasi jaringan 4G LTE yang cukup pesat.
Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara di mana penduduknya bersemangat menyambut konektivitas internet yang mumpuni. Ericsson mengklaim telah melakukan riset dan sebanyak 40 persen penduduk Indonesia tak sabar menanti connected vehicle di masa depan.
(eno)