Cara Eset Melindung Nasabah Perbankan Online
Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2015 08:00 WIB
Bali, CNN Indonesia -- Situs perbankan online dan e-commerce akan terus menjadi salah satu sasaran empuk bagi penjahat siber. Jumlahnya akan meningkat seiring semakin banyaknya pengguna di dua segmen ini.
Dikatakan oleh Chief Operating Officer Eset, Asia Pacifik Region, Lukas Raska, semakin banyak saja metode dalam kejahatan siber yang menyerang untuk menyebarkan malware.
"15 tahun lalu, hacker mencuri identitas pribadi atau komputer bukan untuk sesuatu yang berharga. Namun, saat ini sudah berubah dimana alasan ekonomi menjadi tujuan utamanya," kata dia, di Jimbaran, Bali.
Soal perbankan online, Lukas juga menyadari, hampir semua bank selalu memberikan perlindunga tinggi, dari sisi manapun agar nasabahnya tidak merasa dirugikan. Sayangnya bank seperti bekerja sendiri.
Dia bilang,"karena kejahatan perbankan datang dari nasabah itu sendiri. Dari laptop atau perangkat lainnya. Bagaimana mereka menyerang dari phising, artinya pengguna perlu diedukasi juga untuk mengimbangi tingginya teknologi.
Sadar akan mara bahaya itu, Eset pun menawarkan software antivirus terbau yakni Home Edition versi 9. Lukas bilang, di edisi terbaru ini, perusahaan asal Slovakia itu menambahkan fitur banking dan payment protection.
Dalam sebuah demo ditunjukkan. Salah satu malware yang meretas komputer mempunyai cara mencuri informasi pribadi perbankan dengan keylogger.
Apa itu keylogger. Intinya semua metode yang mereka aktifitas pengguna komputer berdasarkan semua kata yang ditekan di keyboard yang langsung dikirim oleh peretas.
"Dengan fitur baru ini ketika pengguna menulis username dan password akan dikaburkan. Jadi pengguna pasti akan aman," tambah Technical Consultan Eset Indonesia Yudhi Kukuh.
Selain situs perbankan, fitur ini bisa juga melindung situs yang lain termasuk situs perusahaan dengan cara memasukannya secara normal.
Melalui Eset Home Edition versi 9 ini juga sangat sejalan sebagai solusi mengenai e-commerce yang diperkirakan olehnya akan meledak di Indonesia. Apalagi juga ditambah dengan antarmuka yang ringan dan tidak terlalu susah untuk digunakan.
(eno/eno)
Dikatakan oleh Chief Operating Officer Eset, Asia Pacifik Region, Lukas Raska, semakin banyak saja metode dalam kejahatan siber yang menyerang untuk menyebarkan malware.
"15 tahun lalu, hacker mencuri identitas pribadi atau komputer bukan untuk sesuatu yang berharga. Namun, saat ini sudah berubah dimana alasan ekonomi menjadi tujuan utamanya," kata dia, di Jimbaran, Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal perbankan online, Lukas juga menyadari, hampir semua bank selalu memberikan perlindunga tinggi, dari sisi manapun agar nasabahnya tidak merasa dirugikan. Sayangnya bank seperti bekerja sendiri.
Dia bilang,"karena kejahatan perbankan datang dari nasabah itu sendiri. Dari laptop atau perangkat lainnya. Bagaimana mereka menyerang dari phising, artinya pengguna perlu diedukasi juga untuk mengimbangi tingginya teknologi.
Dalam sebuah demo ditunjukkan. Salah satu malware yang meretas komputer mempunyai cara mencuri informasi pribadi perbankan dengan keylogger.
Apa itu keylogger. Intinya semua metode yang mereka aktifitas pengguna komputer berdasarkan semua kata yang ditekan di keyboard yang langsung dikirim oleh peretas.
"Dengan fitur baru ini ketika pengguna menulis username dan password akan dikaburkan. Jadi pengguna pasti akan aman," tambah Technical Consultan Eset Indonesia Yudhi Kukuh.
Selain situs perbankan, fitur ini bisa juga melindung situs yang lain termasuk situs perusahaan dengan cara memasukannya secara normal.
Melalui Eset Home Edition versi 9 ini juga sangat sejalan sebagai solusi mengenai e-commerce yang diperkirakan olehnya akan meledak di Indonesia. Apalagi juga ditambah dengan antarmuka yang ringan dan tidak terlalu susah untuk digunakan.
(eno/eno)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK