Jakarta, CNN Indonesia -- PT Epson Indonesia menargetkan omzet penjualan produk mereka bertahan di dua digit pada 2016 mendatang, meski situasi perekonomian sedang tak menguntungkan.
"Dalam 15 tahun ini omzet penjualan PT Epson Indneisia tumbuh pesat pada kisaran 15-20 persen per tahun,” ujar Managing Director Epson Southeast, Tanaka Toshimitsu, dalam perayaan ulang tahun ke-15 PT Epson Indonesia di Hotel Ritz-Caltron, Nusa Dua, Bali, Sabtu (7/11).
Tanaka mengatakan PT Epson Indonesia selalu mengadirkan produk inovatif yang disesuikan dengan kebutuhan dan bahkan melebihi harapan pelanggan. Dia bilang, selama 15 tahun, PT Epson Indonesia telah mengembangkan teknologi dalam bidang digital imaging dan cetak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata Tanaka, di tengah kompetisi dan tantangan bisnis, PT Epson Indonesia juga telah mengembangkan segmen pasar yang luas, mulai dari konsumen ritel hingga korporasi dan industri.
Lebih lanjut, Tanaka menuturkan produk Epson telah menduduki posisi kuat di kancah Internasional. Itu menjadi salah satu dasar untuk meningkatkan omzet pendapatan pabrik yang berbasis di Jepang tersebut. “Epson menempati peringkat pertama untuk prosuksi printer DOT Matrix, printer TM, projector dan juga printer Inkjet (L-series),” ujar Tanaka.
Khusus untuk printer L-series, printer yang diprakarsai di Indonesia tahun 2010 tersebut, telah sukses dipasarkan di lebih dari 140 negara di dunia.
Sementara itu, Manajer Senior PT Epson Indonesia, M. Husni Nurdin mengatakan PT Epson Indonesia selalu memperhatikan segala bentuk masukan dari pelanggan sebelum menciptakan sebuah produk. Hal tersebut, menurut Husni, merupakan kunci keberhasilan Epson di Indonesia dan dunia.
"Kami mendengar dan menyerap masukan konsumen, karena orientasi kami adalah pelanggan. Sehingga produk yang kami hasilkan adalah untuk kebutuhan pelanggan," ujar Husni.
Husni juga menyampaikan Indonesia telah memberi sumbangsih terhadap pendapatan Epson secara global sebesar 30-34 persen. Hal tersebut, kata Husni, merupakan dampak positif atas jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 200 juta lebih.
"Populasi di Indonesia menjadi faktor pendorong kuatnya produksi," ujar Husni.
(ded/ded)