Jakarta, CNN Indonesia -- Kebanyakan ponsel terkini mengedepankan kualitas kamera atau kecepatan chip yang diusung, sementara Hisense PureShot+ hadir dengan konektivitas yang super lengkap.
Konektivitas yang dimaksud adalah dukungan terhadap berbagai jaringan seluler di Indonesia, baik itu 2G, 3G, atau bahkan 4G LTE dari berbagai operator. Ya, Hisense PureShot+ saat ini menjadi satu-satunya ponsel yang mendukung berbagai jenis jaringan 4G LTE.
Namun sebelum berbicara lebih jauh soal konektitas dan kemampuan kamera Hisense PureShot+, CNN Indonesia akan lebih dulu mengulas soal desain ponsel seharga Rp 3,2 juta tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desain dan LayarHisense PureShot+ sepenuhnya terbuat dari plastik, tapi karena bentuk dan desainnya yang pas, ponsel ini sama sekali tidak meninggalkan kesan murah. Sebaliknya, terlihat cukup premium dengan berbagai aksen krom dan kaca.
Bagian depan Hisense PureShot+ sudah dilengkapi layar Gorilla Glass 3 dengan teknik pembuatan 2,5D, yang artinya bagian sudut kaca dibuat sedikit melengkung. Desain ini sukses memberi kesan kaca yang lebih tebal dan menyatu dengan frame.
Dampak lain dari desain tersebut juga membuat ponsel ini lebih enak digenggam. Paling tidak itulah yang dirasakan
CNN Indonesia selama sepekan menggunakannya.
Siapa saja yang baru pertama melihat Hisense PureShot+ pasti menganggap bagian belakangnya terbuat dari kaca, padahal itu hanya plastik. Tipis pula.
Kesan kaca memang langsung luntur saat memegangnya. Karena bisa dirasakan bahwa ini hanyalah sebuah plastik tipis, dengan tampilan yang dibuat berkilau. Dan karena tipis bagian penutup baterai ini juga ternyata mudah sekali tergores.
Tapi soal daya tahan, Hisense PureShot+ sepertinya dibuat cukup solid dengan tutup baterai yang dibuat begitu presisi. Nyaris seperti ponsel
unibody yang baterainya tidak bisa dilepas.
Membuka penutup baterai Hisense PureShot+ tak semudah ponsel sejenisnya. Bagian untuk mencungkil dibuat sangat kecil, dan banyak sekali pengait yang mentautkan penutup ini dengan bodi ponsel. Mungkin ini yang menbuat Hisense PureShot + seperti ponsel unibody.
Di sisi layar, resolusi Hisense PureShot+ memang bukan yang paling tinggi, tapi resolusi 1280 X 720 pixel di layar 5,5 inchi rasa-rasanya sudah cukup memadai. Titik-titik pixel tidak akan terlalu kentara pada ponsel ini.
PerformaHisense PureShot+ menjadi ponsel pintar pertama yang masuk ke Indonesia dengan prosesor 64 bit Snapdragon 415 (MSM8929). Chip penerus Snapdragon 410 (MSM8916) yang punya banyak sekali perbedaan.
Pertama dari jumlah core, dari yang sebelumnya 4 kini sudah menjadi 8 inti. Dengan menggunakan Android chip Snapdragon 415 juga sepenuhnya sudah beroperasi dalam mode 64-bit. Alhasil, proses komputasi jauh lebih cepat.
Sebagai ponsel kelas menengah Hisense PureShot+ juga cukup mumpuni dengan kapasitas RAM 2 GB. Tak perlu mengujinya dengan berbagai aplikasi benchmark untuk mengetahui apakah ponsel ini cukup kuat karena memang dipastikan bisa melahap semua aplikasi dengan mudah.
Rahasia performa mulus Hisense PureShot+ juga tak lepas dari sistem operasi oprekan yang membuatnya ringan. Saat dipakai ponsel ini masih menyisakan RAM sekitar 500-800 MB.
Untuk memori penyimpanan ponsel ini hanya disediakan tipe 16 GB, dengan sisa ruang sekitar 11,33 GB setelah dipotong untuk sistem operasi dan aplikasi bawaan. Disediakan slot microSD untuk memori eksternal hingga 128 GB.
Kamera Bukan yang Tebaik, Tapi CukupKamera adalah salah satu fungsi ponsel yang paling sering digunakan. Nah, bagaimana PureShot+ mengakomodir kebutuhan tersebut?
Kamera utama PureShot+ sebesar 13 MP, lengkap dengan lampu dual LED untuk membantu penerangan. Sensornya sendiri diklaim bisa menangkap sinar dengan baik dengan aperture f2.0.
Di luar ruangan, atau di dalam ruang dengan cahaya cukup, hasil fotonya memang cukup baik. Fokusnya cepat dengan dan bisa menghasilkan efek bokeh yang mumpuni untuk kelas ponsel.
Hanya saja untuk memotret di dalam ruangan aplikasi bawaan ponsel kurang presisi mengenali warna, sedikit bergeser dari warna asli objek tersebut, agak kebiru-biruan. Ini sepertinya terjadi karena pengaturan auto white balance (AWB) yang tidak akurat.
Untuk mengakali ini sebenarnya mudah, pengguna bisa menggunakan setelan berbagai kondisi yang sudah disediakan, atau menggunakan aplikasi pihak ketiga yang punya pengaturan AWB secara manual.
Tapi sebenarnya kalau untuk foto-foto di tempat yang cukup terang, ponsel ini bisa dibilang cukup baik. Pengguna juga bisa memilih berbagai mode pengambilan foto seperti mode makro, HDR, beautify, audio note, dan night. Ada juga mode baby akan akan mengeluarkan suara untuk menarik perhatian bayi.
Kualitas foto kamera depan juga mirip dengan kamera utama, bagus dalam terang dan kurang detail dalam gelap. Untungnya kamera depan Hisense Pureshot+ sudah dilengkapi dengan lampu LED.
Dual Slot Kartu SIM yang UnikHisense Pureshot+ memang bukan ponsel paling kencang, atau ponsel dengan kualitas kamera paling bagus, tapi ini adalah ponsel dual kartu SIM ukuran mini yang benar-benar unik.
Kenapa unik? Karena jika dilihat dari spesifikasinya ponsel ini mendukung semua frekuensi 4G LTE di Indonesia yakni 4G LTE FDD band 2 (B2, 1900 MHz), B3 (1800), B5 (850), B8 (900), B26 (extended 850), dan TDD B40 (2300).
Ponsel itu juga bisa dipakai di jaringan 3G WCDMA 2100 MHz dan CDMA EvDO 800 MHz. Sedangkan di jaringan 2G, ia kompatibel dengan GSM 900 dan 1800 MHz serta CDMA 1x 800 MHz. Singkatnya, ponsel ini bisa menggunakan semua operator 4G LTE di Indonesia yakni Smartfren, Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL bahkan Bolt.
Hebatnya lagi, pengguna tak perlu pusing memilih mana slot yang bisa dipakai untuk 4G, karena keduanya bisa dipakai secara bergantian. Selain itu pengguna juga bebas menentukan mana slot yang mau dipakai GSM atau CDMA (Smartfren). Tak ada istilahnya kartu utama di sini.
KesimpulannyaSelama beberapa pekan menggunakan Hisense Pureshot+ CNN Indonesia tak pernah mengalami masalah berarti, lag, crash saat buka aplikasi atau hal menggangu lainnya. Ponsel tetap responsif meski secara silmutan membuka berbagai aplikasi.
Hanya saja kameranya tidak bisa bicara banyak, terutama saat di dalam ruangan. Untuk kamera depan hasilnya bisa dibilang di atas produk sekelasnya, plus tambahan lampu LED untuk hasil jepretan maksimal.
Untuk daya tahan baterai, Hisense Pureshot+ sama baiknya dengan kebanyakan ponsel Android. Bertahan sekitar 8-9 jam sekali isi ulang dengan pemakaian pesan instan aktif, puluhan email setiap hari, media sosial, dan sesekali memainkan game ringan.
Tubuhnya yang bongsor ternyata masih cukup enak dipakai, namun bagian belakang yang dibuat seperti kaca memang akan terasa lebih licin di tangan. Ditambah lagi, jejak jari akan mudah terlihat pada bagian penutup baterai tersebut.
Tapi dari semua fungsi yang ditawarkan yang menarik memang dual slot kartu SIM yang unik. Pengguna bisa leluasa memakai layanan internet cepat 4G LTE hampir semua operator seluler di Indonesia.
Harga Hisense Pureshot+ juga tak begitu menguras kantong, yakni Rp 3,2 juta. Tertarik memilikinya?
Spesifikasi Hisense Pureshot+- Sistem operasi: Android 5.0.2
- Chipset: Qualcomm Snapdragon 415
- Prosesor: Octacore Cortex A53 @ 1,4 GHz
- GPU: Adreno 405 @550 Mhz, Gflops 59,4
- Layar: 2.5D IPS LCD 5,5 inch 720 x 1280 pixels
- Memori: RAM 2 GB LPDDR3, ROM 16 GB
- Kamera: 13 MP, 4160 x 3120 pixels, Dual LED flash
- Baterai: 2.500 mAh
- Dimensi: 75 x 151 x 8,3 mm
- Harga: Rp 3,2 juta
Berikut adalah beberapa contoh hasil foto Hisense Pureshot+ yang diambil
CNN Indonesia tanpa pengaturan khusus.
(eno)