Syarat Agar Kamera Ponsel Bisa untuk Memotret Gerhana
Aqmal Maulana | CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2016 19:26 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Para peneliti menyarankan agar tidak memotret Gerhana Matahari Total (GMT) dengan kamera ponsel, bila tidak ingin perantinya rusak. Sebetulnya, asal tahu tips dan triknya bisa saja hal itu dilakukan.
Menurut gadget enthusiast, Lucky Sebastian, kamera ponsel pintar akan baik-baik saja untuk memotret gerhana matahari total. Hanya saja, ada catatan khusus, yakni cahaya yang didapatkan oleh kamera ponsel tidak boleh terlalu banyak.
"Kalau gerhananya masih pagi hari, masih tidak apa-apa. Karena cahaya yang dipantulkan juga masih belum terlalu banyak," kata Lucky, saat berbincang dengan CNN Indonesia.
Untuk mengurangi risiko kerusakan kamera ponsel, pengguna bisa menggunakan filter foto agar cahaya yang masuk ke sensor kamera tidak terlalu banyak.
Mode manual juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera ponsel sehingga lebih aman saat memotret gerhana matahari, walau sebenarnya mode otomatis masih terbilang aman.
Lucky berpendapat fitur mode manual pada kamera ponsel dapat digunakan pengguna untuk mengatur bukaan lensa kamera agar cahaya yang diterima bisa diredam.
"Kalau untuk hal-hal khusus seperti gerhana matahari, jika memungkinkan menggunakan mode manual. Akan lebih baik karena kita punya pengontrolan yang lebih," katanya.
Di sisi lain, memakai mode manual juga bisa melakukan berbagai konfigurasi untuk mengoptimalkan hasil foto dengan cara mengutak-atik ISO, shutter speed, bukaan, nilai eksposur dan lain-lain.
Lucky tak menyarankan meringkus fenomena Gerhana Matahari Total dalam mode video. Walaupun hal tersebut bisa saja dilakukan dengan syarat tertentu, sebab proses pengambilan video memaksa kamera untuk bekerja lebih keras dengan durasi yang lebih lama.
"kalau exsposure-nya terlalu panjang, barulah mungkin berakibat efek yang kurang bagus," lanjutnya.
Lalu berapa lama kamera smartphone bisa merekam video? Lucky pun tidak bisa memastikan. Itu semua tergantung pada kondisi dan konfigurasi kamera serta berapa lama proses perekaman berlangsung.
"Video saya rasa tidak bisa lama, kalau terlalu lama, bisa berefek ke sensornya," tuturnya.
(tyo)
Menurut gadget enthusiast, Lucky Sebastian, kamera ponsel pintar akan baik-baik saja untuk memotret gerhana matahari total. Hanya saja, ada catatan khusus, yakni cahaya yang didapatkan oleh kamera ponsel tidak boleh terlalu banyak.
"Kalau gerhananya masih pagi hari, masih tidak apa-apa. Karena cahaya yang dipantulkan juga masih belum terlalu banyak," kata Lucky, saat berbincang dengan CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lucky berpendapat fitur mode manual pada kamera ponsel dapat digunakan pengguna untuk mengatur bukaan lensa kamera agar cahaya yang diterima bisa diredam.
Di sisi lain, memakai mode manual juga bisa melakukan berbagai konfigurasi untuk mengoptimalkan hasil foto dengan cara mengutak-atik ISO, shutter speed, bukaan, nilai eksposur dan lain-lain.
Lucky tak menyarankan meringkus fenomena Gerhana Matahari Total dalam mode video. Walaupun hal tersebut bisa saja dilakukan dengan syarat tertentu, sebab proses pengambilan video memaksa kamera untuk bekerja lebih keras dengan durasi yang lebih lama.
"kalau exsposure-nya terlalu panjang, barulah mungkin berakibat efek yang kurang bagus," lanjutnya.
Lalu berapa lama kamera smartphone bisa merekam video? Lucky pun tidak bisa memastikan. Itu semua tergantung pada kondisi dan konfigurasi kamera serta berapa lama proses perekaman berlangsung.
"Video saya rasa tidak bisa lama, kalau terlalu lama, bisa berefek ke sensornya," tuturnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK