Jokowi Mengutuk Serangan Bom Pakistan

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 28 Mar 2016 14:41 WIB
"Indonesia mengutuk keras serangan bom di Lahore. Teror atas nama apapun tidak dibenarkan. Dukacita mendalam utk korban, rakyat Pakistan -Jkw."
Presiden Indonesia, Joko Widodo. (OIC-ES2016/Subekti)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rasa belasungkawanya lewat media sosial Twitter atas insiden serangan bom di Lahore, Pakistan, Minggu (27/3), yang menelan puluhan korban jiwa dan ratusan terluka.

Di akun resminya, @jokowi, ia berkicau mengutuk aksi teror itu. Hingga berita ini ditayangkan, kicauan Jokowi menghasilkan lebih dari 1.300 retweet dari para pengikutnya.

Tak hanya Jokowi yang menyampaikan rasa sedih dan mengutuk serangan teror tersebut, pemimpin dunia dari berbagai negara juga menyampaikan hal serupa.

Perdana Menteri India Narendra Modi turut menyampaikan belasungkawa sekaligus mengecam keras serangan bom bunuh diri tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mendengar kabar tentang ledakan di Lahore. Saya mengecam keras. Belasungkawa saya bagi keluarga yang ditinggalkan dan doa bagi yang terluka," ujar Modi melalui akun Twitter resmi @PMOIndia.

Gaungan simpati lain juga datang dari Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop. "Ketika semua umat Kristen merayakan Paskah, serangan teroris mengejutkan di Lahore, Pakistan, mengingatkan kita bahwa terorisme adalah ancaman global," ucapnya seperti dikutip CNN.


Tak ketinggalan negara adidaya Amerika Serikat melalui juru bicara Dewan Keamanan Nasional Ned Price juga menyuarakan hal serupa.

"Amerika Serikat mengecam keras serangan teroris mengerikan di Lahore, Pakistan. Aksi pengecut ini terjadi di taman yang indah nan tenang dan menewaskan puluhan warga sipil tak bersalah dan yang lainnya terluka," ujar Price, melalui pernyataan resmi.

Ledakan bom bunuh diri terjadi di Gulshan-e-Iqbal Park, wilayah Iqbal, Lahore, Pakistan. Media lokal memberitakan korban tewas setidaknya 69 orang. Korban diperkirakan akan terus bertambah seiring banyaknya warga yang dalam keadaan kritis.

Aparat di Pakistan tengah melancarkan perburuan untuk menangkap militan yang berada di balik serangan itu.

"Kami harus menyeret pembunuh dari saudara-saudara dan anak-anak yang tidak berdosa ke pengadilan dan tidak akan membiarkan lagi manusia biadab ini merusak kehidupan dan kebebasan kita," kata juru bicara militer Pakistan Asim Bajwa, dikutip Reuters. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER