Jakarta, CNN Indonesia -- Kehadiran layanan streaming musik Spotify disambut baik oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ia bahkan mengatakan, layanan seperti Spotify harus dimanfaatkan karena bisa jadi wadah promosi musik Indonesia.
Spotify masuk Indonesia pada Rabu (30/3) dengan menyediakan aplikasi di ponsel pintar dan komputer pribadi.
"(Layanan Spotify) harus dimanfaatkan agar musik lokal kita bisa dipromosikan dan dikenal ke ranah internasional," ucapnya saat ditemui di acara peluncuran Spotify di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran Spotify meramaikan persaingan aplikasi streaming musik setelah ada Apple Music, Deezer, Guvera, Joox, sampai yang buatan lokal macam Langit Musik dan MelOn.
Rudiantara menilai layanan semacam ini yang datang dari dalam dan luar negeri bakal mendorong konsumen untuk menikmati musik secara legal, dan membantu memberantas pembajakan.
"Tidak ada masalah untuk layanan lokal, yang terpenting masyarakat bisa nikmati musik secara legal. Streaming musik seperti ini yang penting mendukung IPR (Intellectual Property Rights)," lanjut Rudiantara.
Masih menurut Rudiantara, layanan streaming lokal sebetulnya memiliki kemampuan untuk menyuguhkan karya dari musisi internasional dalam jumlah besar, namun biayanya mahal.
Sementara layanan yang sudah mengglobal seperti Spotify memiliki skala ekonomi luas sehingga lebih mudah untuk legalisasi konten di tiap negara.
Berasal dari Swedia, Spotify sudah hadir di 59 negara di seluruh dunia dengan pengguna lebih dari 75 juta pengguna aktif secara global dan 30 juta pengguna berbayar.
Khusus di Indonesia, Spotify memasang tarif berlangganan sebesar Rp 50.000 per bulan yang bisa menikmati konten musik kualitas HD 320Kbps dan bebas iklan.
Pembayaran Spotify pun beragam. Selain kartu kredit, ada pula pilihan internet banking, jaringan ATM, Doku Wallet, Alfamart, Lawson, hingga toko Dan+Dan.
(adt/eno)