Microsoft Rancang ChatBot yang Mengerti Bahasa Manusia

Aqmal Maulana | CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2016 07:20 WIB
"Bot seperti sebuah aplikasi baru yang bisa Anda ajak bicara. Asisten personal pun bisa memanggil bot atas perintah Anda," kata CEO Microsoft Nadella.
CEO Microsoft Satya Nadella (REUTERS/Beck Diefenbach)
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Microsoft Satya Nadella menyampaikan sebuah visi besar yang akan dilakukan perusahaanya, yakni membuat 'percakapan sebagai sebuah platform'. Ini bisa dicapai dengan cara merancang bot yang mampu mengerti bahasa alami manusia dan diintegrasikan ke dalam komputer.

"Ini konsep sederhana namun bisa menghasilkan dampak yang sangat besar," kata Nadella, di Build developer conference, .

Di atas panggung, Nadella juga menjelaskan bahwa komputasi di masa depan akan melibatkan tiga pelaku utama, yakni manusia sebagai pengguna, asisten digital, dan bot. Asisten digital, seperti Microsoft Cortana akan terintegrasi dengan seluruh perangkat pengguna dan bisa mengenal kepribadian pengguna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara chatbot (sebuah program komputer yang diperintah melalui teks atau suara), akan berperan sebagai perantara antara pengguna, sistem, dan asisten digital seperti Cortana.

Dengan begitu, chatbot akan memiliki kecerdasan untuk bisa menjalankan berbagai tugas seperti melakukan belanja online.

"Bot seperti sebuah aplikasi baru yang bisa Anda ajak bicara. Asisten personal pun bisa memanggil bot atas perintah Anda," kata Nadella.

Pada ajang ini, Microsoft pun memamerkan bagaimana Cortana bisa terintegrasi dengan berbagai bot untuk merencanakan liburan pada aplikasi Skype tanpa harus meninggalkan tampilan chat.

Microsoft juga meluncurkan Microsoft Bot Framework yang berisi serangkaian kode dan machine learning program sehingga para pengembang bisa membuat chatBot sendiri.

Tak hanya ingin menawarkan chatbot yang cerdas, Microsoft juga ingin mengajak semua orang untuk mengembangkannya.

"Kami ingin membangun kecerdasan yang bisa berkali-kali lipat dari kemampuan manusia. Ini bukan tentang manusia melawan mesin, tetapi tentang manusia dengan mesin," kata Nadella.

Selain Microsoft, Amazon dan Apple juga sedang menyempurnakan asisten digitalnya agar memiliki kemampuan yang lebih baik.

Perlahan-lahan, mereka memperkenalkan gagasan bahwa terkadang berbicara dengan komputer akan lebih cepat ketimbang menggunakan mouse, keyboard, atau layar sentuh.

Facebook pun melakukan hal yang sama dengan asisten digitalnya bernama "M" yang terdapat pada aplikasi Messenger.

Di sisi lain, aplikasi messaging asal China, WeChat sudah menciptakan chatbot yang memungkinkan pengguna untuk memesan taksi atau tiket bioskop melalui teks. (tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER