LAPORAN DARI SHENZHEN
Ambisi Huawei Kalahkan Samsung dan Apple
Trisno Heriyanto | CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2016 11:59 WIB
Shenzhen, CNN Indonesia -- Setelah menjadi penyedia infrastruktur jaringan telekomunikasi terbesar, Huawei kini membidik pasar ponsel pintar yang tengah dikuasai Samsung dan Apple.
Rencana ini dipaparkan oleh Rotating CEO Huawei, Eric Xu. Ia mengakui bahwa saat ini belum ada perusahaan China yang masuk ke dalam pasar ponsel premium, tapi keadaan itu akan berubah dalam tiga tahun ke depan.
“Kami berkomitmen dengan strategi kami untuk merangkak ke pasar premium, dan membawa Huawei sebagai merek (ponsel) kelas atas,” kata Eric, Senin (11/4).
Ambisi Huawei tidak main-main. Dalam lima tahun ke depan mereka ingin menggeser Apple sebagai produsen ponsel kedua terbesar, lalu mengalahkan Samsung sebagai raja smartphone di 2020. Di tahun yang sama Huawei menargetkan revenue US$ 100 miliar dari berbagai lini, termasuk divisi smartphone.
Disaat yang sama Eric juga mengklaim bahwa Huawei telah menjual ponsel pintar dengan jumlah mencapai 108 juta unit.
“China belum punya merek premium, dan disanalah peluang kami. Dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan kami mungkin bisa mengalahkan (Apple dan Samsung),” tandas Eric.
Di Indonesia, Huawei memang kadung dikenal sebagai produsen ponsel murah, karena sebelumnya perusahaan ini memasok berbagai ponsel bundel dari operator seluler. Pelan-pelan perusahaan ingin mengubah persepsi itu.
Huawei mulai masuk ke pasar ponsel kelas atas. Dimulai dengan Huawei Mate 8 yang punya spesifikasi mentereng seperti layar 6 inch dengan tepian yang sangat tipis. Kameranya mengggunakan sensor Sony 16 MP yang dilengkapi teknologi Smart OIS.
Kemudian yang paling anyar Huawei bekerjasama dengan Leica untuk membuat P9. Ponsel pertama yang memakai dua lensa kamera racikan Leica. Ponsel ini diluncurkan di London, Inggris, pekan lalu. (adt)
Rencana ini dipaparkan oleh Rotating CEO Huawei, Eric Xu. Ia mengakui bahwa saat ini belum ada perusahaan China yang masuk ke dalam pasar ponsel premium, tapi keadaan itu akan berubah dalam tiga tahun ke depan.
“Kami berkomitmen dengan strategi kami untuk merangkak ke pasar premium, dan membawa Huawei sebagai merek (ponsel) kelas atas,” kata Eric, Senin (11/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Huawei Bergerak Menuju Cloudification |
Ambisi Huawei tidak main-main. Dalam lima tahun ke depan mereka ingin menggeser Apple sebagai produsen ponsel kedua terbesar, lalu mengalahkan Samsung sebagai raja smartphone di 2020. Di tahun yang sama Huawei menargetkan revenue US$ 100 miliar dari berbagai lini, termasuk divisi smartphone.
Disaat yang sama Eric juga mengklaim bahwa Huawei telah menjual ponsel pintar dengan jumlah mencapai 108 juta unit.
Lihat juga:Huawei Ingin Jadi Merek Ponsel Premium |
Di Indonesia, Huawei memang kadung dikenal sebagai produsen ponsel murah, karena sebelumnya perusahaan ini memasok berbagai ponsel bundel dari operator seluler. Pelan-pelan perusahaan ingin mengubah persepsi itu.
Huawei mulai masuk ke pasar ponsel kelas atas. Dimulai dengan Huawei Mate 8 yang punya spesifikasi mentereng seperti layar 6 inch dengan tepian yang sangat tipis. Kameranya mengggunakan sensor Sony 16 MP yang dilengkapi teknologi Smart OIS.
Kemudian yang paling anyar Huawei bekerjasama dengan Leica untuk membuat P9. Ponsel pertama yang memakai dua lensa kamera racikan Leica. Ponsel ini diluncurkan di London, Inggris, pekan lalu. (adt)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK