Jakarta, CNN Indonesia -- Perlombaan membangun mobil tanpa sopir bukan hanya dilakoni oleh negara Amerika Serikat dan Eropa. China tak mau ketinggalan berada di jalur ini dengan membuat struktur regulasi yang bisa memasukkan pengembangan mobil macam ini agar bisa diadopsi di jalan raya.
China akan meresmikan peta jalan atau roadmap rancangan mobil pintar dalam waktu dekat, dengan harapan kendaraan otonom bisa dipakai di jalan perkotaan pada 2025, kata Li Kwqiang, seorang profesor teknik otomotif di Tsinghua University yang memimpin komite penyusanan rencana.
Komite ini akan didukung oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Draf peta jalan itu akan menetapkan standar teknis termasuk bahasa yang akan umum dipakai agar mobil bisa saling berkomunikasi satu sama lain, dan dengan infrastruktur jalan raya.
Pendekatan semacam ini dinilai China bisa mengambil alih teknologi masa depan dari Amerika Serikat dan China, di mana China akan lebih dulu menetapkan standar industri.
China meyakini mobil yang bisa berjalan sendiri tanpa sopir, dan dengan tenaga listrik, mampu jadi pendorong ekonomi industri dan teknologi tinggi di masa depan.
"Jika kita dapat meyakinkan pemerintah bahwa setiap perusahaan, setiap mobil di jalan harus menggunakan ini (standar tunggal) ... maka ada kemungkinan China bisa mengalahkan seluruh dunia," kata Li Yusheng, ketua program kendaraan otonom Changan Automobile, badan usaha milik negara China yang bergerak di bidang otomotif.
China juga meyakini standar yang baik untuk mobil tanpa sopir akan bisa menekan jumlah kecelakaan di jalan raya karena kondisi tak menentu para pengemudi. Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 200.000 orang meninggal setiap tahun dalam kecelakaan di jalan.
Negeri Tirai Bambu mungkin bakal memanfaatkan keunggulannya dalam teknologi komunikasi seluler agar mobil dapat berkomunikasi, dengan memanfaatkan 4G Long Term Evolution (LTE) atau teknologi 5G di masa depan.
Negara itu memiliki perusahaan telekomunikasi yang kuat seperti Huawei dan ZTE, yang bisa diajak bekerjasama membangun teknologi macam ini.
Dalam sebuah survei yang dilakkukan oleh World Economicc Forum, China akan menjadi pasar terbesar untuk fitur mobil otonomo, atau setidaknya seperempat dari permintaan global, kata Boston Consulting Group.
Sejauh ini sejumlah perusahaan otomotif telah mengembangkan mobil listrik plus mobil tanpa sopir. Tesla Motors jadi pionir dalam teknologi ini, diikuti oleh perusahaan teknologi macam Google dan perusahaan otomotif seperti Toyota, Mercedes Benz, sampai Ford.
(adt)