Nissan Kini Kuasai Perusahaan Otomotif Mitsubishi

Aditya Panji | CNN Indonesia
Jumat, 13 Mei 2016 15:29 WIB
Nissan setuju untuk membeli 34 persen saham di Mitsubishi Motors sebesar US$2,2 miliar atau Rp29,3 triliun yang sekaligus mengambil kendali perusahaan itu.
Ilustrasi. (REUTERS/Thomas Peter)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nissan Motor telah setuju untuk membeli 34 persen saham di Mitsubishi Motors sebesar US$2,2 miliar atau Rp29,3 triliun yang sekaligus mengambil kendali perusahaan Mitsubishi, Kamis (13/5).

Mitsubishi akan menerbitkan saham baru untuk Nissan. Dengan menguasai lebih dari sepertiga saham, maka Nissan telah memegang kendali perusahaan itu di bawah aturan kepemilikan saham Jepang.

Kesepakatan ini dilakukan Mitsubishi untuk kelangsungan hidup setelah mengalami tiga skandal dalam dua dekade terakhir. Mereka telah kehilangan US$3 miliar dari nilai pasar setelah mengaku melakukan manipulasi efisiensi bahan bakar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan lalu Mitsubishi mengaku melebih-lebihkan tingkat keiritan bahan bakar pada setidaknya empat model mobil, termasuk mobil yang dijual di Jepang.

Hal ini membuat investor cemas atas biaya kompensasi yang harus dibayar ke konsumen, sehingga membuat harga saham Mitsubishi merosot 40 persen lebih.


CEO Nissan Carlos Ghosn mengatakan kedua perusahaan sekarang akan berbagi dan bersama mengembangkan teknologi, sampai bekerjasama dalam pertumbuhan pasar.

"Kami bertekad untuk melestarikan dan memeliharan merek Mitsubishi Motors. Kami akan membantu perusahaan mengatasi tantangan yang dihadapi, terutama dalam memulihkan kepercayaan konsumen dan kinerja efisiensi bahan bakar," kata Ghosn seperti dikutip Reuters.

Bagi Nissan, langkah ini mendorong produsen mobil terbesar kedua di Jepang itu untuk berjuang di pasar Asia Tenggara seperti Thailand dan Filipina. Di dua negara ini merek Mitsubishi lebih populer.

Mitsubishi dan Nissan sebelumnya sudah pernah kerja sama pada pengembangan dan manufaktur pada tahun 2011.

Para analis mengatakan kepada Reuters, akan terjadi perombakan besar pada jajaran eksekutif papan atas di Mitsubishi. Analis juga memperkirakan Mitsubishi harus membayar US$1 miliar sebagai kompensasi ke pelanggan atas kecurangan data keiritan bahan bakar.


Ghosn berkata pihaknya akan berusaha meningkatkan kinerja Mitsubishi, terutama dalam kategori mobil kecil. Di Jepang, produk mobil kecil Nissan kalah saing dengan Suzuki dan Daihatsu dari Toyota.

Nissan juga akan memanfaatkan merek Mitsubishi di ekonomi Asia yang berkembang pesar, di mana Mitsubishi lebih dikenal. Pasar Asia termasuk China hanya menyumbang 6,5 persen dari penjualan ritel global Nissan sampai Maret tahun ini.

Aliansi kemitraan dari Nissan, Renault, juga Mitsubishi ini jika digabungkan maka telah menjual 9,3 juta kendaraan. Angka ini mendekati penjualan dari pemimpin industri semacam Toyota dan Volkswagen AG.

Namun, Nissan punya tugas yang cukup berat di Mitsubishi karena mereka tak punya kontrol penuh. "Menguasai sepertiga saham masih terasa sedikit dibandingkan setengahnya," kata analis Kiyoshi Yamanaka dari lembaga finansial T&D Asset Management.

Seorang bankir industri yang akrab dengan kesepakatan ini berkata, ada upaya pengambilalihan penuh oleh Nissan atas Mitsubishi. Namun, sister company dari Mitsubishi merasa tak rela melepas saudaranya ke perusahaan lain.

Mitsubishi Heavy Industries Ltd, Mitsubishi Corp, and the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, kira-kira memiliki 34 persen saham di perusahaan otomotif itu sebelum ada kesepakatan ini. Saham itu terdilusi menjadi sekitar 22 persen.

(adt/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER