Bawa Aplikasi Streaming Musik, Dari Mana XL Dapat Untung?

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2016 14:06 WIB
Pengguna cukup membeli paket data dari operator XL Axiata dan tak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk biaya berlangganan Yonder setiap bulan.
CEO Yonder Music Adam Kidron. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan operator seluler XL Axiata berkolaborasi dengan aplikasi Yonder asal New York, Amerika Serikat, untuk memboyong layanan streaming musik itu ke Indonesia.

Yonder yang dipimpin oleh Adam Kidron ini mengatakan, kerjasama perusahaan dengan XL akan berlangsung selama dua tahun. Model bisnis yang diterapkan adalah 75 persen untuk para pelaku industri mulai dari label hingga musisi. Sedangkan 25 persen untuk Yonder sendiri. Lantas bagaimana dengan keuntungan bagi XL?

"Sebetulnya Yonder ini lebih kepada peningkatan loyalitas pelanggan kami. Kami ingin memperbesar engagement mereka terhadap layanan XL," terang CEO XL Axiata Dian Siswarini saat ditemui sejumlah awak media di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yonder dan XL yang sama-sama memiliki visi memajukan industri musik lokal dan memberantas pembajakan. Mmereka ingin menawarkan layanan dan penawaran yang berbeda dari aplikasi sejenis yang lebih dulu ada.

Jika pelanggan XL sudah membeli paket data minimal Rp100 ribu, maka ia bisa akses Yonder secara gratis. Jika kurang dari Rp100 ribu, bisa beli paket seharga Rp35 ribu yang sudah termasuk layanan Yonder di dalamnya.

Dengan kata lain, pengguna tidak perlu membeli paket data operator XL lalu mengeluarkan biaya lagi untuk berlangganan Yonder.

"Pendapatan kami hanya dari subscription tersebut. Hanya dari pendaftaran paket Yonder saja," ucap Dian.


Ditambahkan oleh Kidron, XL memiliki posisi pasar yang rela bertaruh terhadap model bisnis yang "do not take money from music".

"Kami hanya pilih XL karena, untuk menikah hanya dibutuhkan dua orang saja, kan? XL di sini bertaruh besar dan tujuan mereka adalah memperluas pangsa pasar. Keuntungan mereka hanya dari data, jadi mereka tidak mengambil untung dari industri musik sama sekali," tutur Kidron, sembari tersenyum.

Disebutkan Kidron, Yonder merangkul langsung tiga label internasional yakni Universal Music, Sony, dan Warner Music Group. Sementara Kidron mengaku telah bekerjasama dengan 48 label lokal.

Cara kerja Yonder pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan aplikasi sejenis lain. Jika pengguna streaming suatu lagu, maka lagu itu akan langsung diunduh ke ponsel secara otomatis. Yonder juga menyediakan fitur offline dan online.


Seperti Spotify, Yonder memungkinan si pengguna saling follow dengan akun pengguna lain dan para musisi favorit. Yonder turut dilengkapi oleh fitur games.

Berbeda dengan layanan sejenis seperti Spotify yang bermitra dengan Indosat Ooredoo, Spotify tetap bisa diakses oleh pelanggan operator lain. Sedangkan Yonder saat ini hanya bisa dinikmati oleh pelanggan XL saja.

XL memberikan promo gratis pemakaian Yonder bagi semua pelanggan operatornya hingga 30 Juni mendatang. Aplikasi Yonder bisa diunduh secara gratis di Apple App Store dan Google PlayStore. (adt/adt)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER