CEO Microsoft 'Boyong' Teknologi HoloLens ke Indonesia

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 26 Mei 2016 16:51 WIB
HoloLens merupakan salah satu teknologi yang dibanggakan oleh CEO Microsoft Satya Nadella, termasuk di sela kunjungannya ke Tanah Airl.
CEO of Satya Nadella saat berbicara di depan peserta Microsoft Developer Festival di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 26 Mei 2016. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam kesempatan acara Developer Festival 2016 yang digelar di Jakarta, Kamis (26/5) CEO Microsoft Corporation Satya Nadella sempat menyampaikan soal teknologi mixed reality HoloLens yang dikembangkan perusahaan yang dipimpinnya.

Sejatinya perangkat headset pintar HoloLens mengusung konsep campuran dunia nyata (real world) dengan dunia digital (virtual world). Konsep ini diberi nama mixed reality capture atau MRC.

MRC memungkinkan pengguna berbagi pengalaman dengan orang lain dengan memperlihatkan apa yang dilihat dalam bentuk hologram. HoloLens mendukung konten gambar dan video yang bisa ditampilkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengembangkan mix reality yang menggabungkan dunia nyata dengan virtual reality ke dalam perangkat HoloLens," ucap Nadella di atas panggung.

Ia melanjutkan, "HoloLens sudah dicicipi oleh sejumlah perusahaan hingga pabrik untuk membantu proses kinerja."
CEO Microsoft Satya Nadella (CNN Indonesia/Safir Makki)

Meski tidak menjelaskan lebih mendalam, Nadella turut menunjukan sebuah video tentang HoloLens. Selain digunakan untuk proses manufaktur dan laboratorium, HoloLens sudah digunakan di sektor keantariksaan.

Astronaut NASA Scott Kelly beberapa bulan lalu sempat mencoba HoloLens saat ia bertugas di dalam misi One-Year Mission di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS).

Sementara saat konferensi pers, Anthonius Henricus selaku Director Developer Experience & Evangelism Group Microsoft Indonesia mengatakan hal senada dengan Nadella.

Menurutnya, HoloLens bisa memudahkan sejumlah pekerjaan dan yang paling menarik perhatian adalah bagaimana teknologi ini membantu aktivitas luar angkasa yang dilakukan oleh badan antariksa Amerika Serikat itu.
Microsoft HoloLens (REUTERS/Beck Diefenbach)

"HoloLens sudah digunakan oleh para astronaut. Instruksi yang harus dijalankan di antariksa kan tidak mudah," jelasnya.

Ia lalu menyambung, "hologram dari HoloLens bisa memudahkan pekerjaan mereka."

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Microsoft menjalin kerjasama dengan NASA untuk pemanfaatan HoloLens. Nantinya HoloLens diharapkan bisa membantu aktivitas pesawat robotika di Mars agar bisa terhubung dengan manusia di Bumi yang bertujuan untjk peningkatan penelitian antariksa.

Kapan diadopsi di Indonesia?

Begitu canggih HoloLens namun sayangnya perangkat pintar ini baru disediakan untuk para pengembang di Amerika Serikat.

"Di Indonesia belum, HoloLens juga baru diadopsi untuk developer, belum untuk konsumen," ucap Anton.

Anton yang tergesa-gesa usai konferensi pers itu juga mengatakan untuk adopsi di Indonesia, setidaknya menunggu dulu teknologi HoloLens sudah bisa diterapkan di level konsumen secara umum.

(tyo)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER