Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini, Xiaomi selalu menggunakan metode
online dalam memasarkan produknya. Namun tampaknya metode tersebut sudah mulai mengalami titik jenuh.
Oleh karenanya, produsen gadget asal China itu pun berencana untuk membuka 1.000 toko
offline yang akan dibangun dalam tiga hingga empat tahun ke depan.
Tak cuma ponsel dan tablet, toko tersebut nantinya juga akan menjual berbagai perangkat pintar lainnya buatan Xiaomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita butuh sekitar 40 jenis produk elektronik untuk menarik konsumen ke platform belanja
online kami dan juga toko
offline kami," kata Lei Jun, CEO Xiaomi.
Xiaomi diketahui sudah cukup banyak merilis perangkat elektronik selain smartphone. Beberapa di antaranya adalah smartband, televisi, action camera, drone, bahkan sepeda pintar.
"Xiaomi tidak pernah dimaksudkan hanya untuk jadi vendor smartphone. Kami bertujuan untuk menawarkan beragam produk dengan harga yang terjangkau kepada konsumen," lanjut Jun.
Bisa jadi, ini merupakan langkah Xiaomi untuk memperbaiki keadaan perusahaannya. Belakangan ini, Xiaomi memang mengalami penurunan angka penjualan. Di sisi lain, kompetisi dengan berbagai saingannya seperti Huawei juga semakin ketat.
"Ketika saya mendirikan Xiaomi pada tahun 2010, aku tahu persis bahwa akan membutuhkan 15 tahun agar Xiaomi bisa
go public. Ini dikarenakan model bisnis perusahaan yang terlalu rumit. Di sisi lain, konsumen juga perlu waktu untuk menumbuhkan keyakinan pada produk kami," kata Lei.
(tyo)