China Luncurkan Satelit Anti-Peretasan

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Kamis, 18 Agu 2016 07:33 WIB
Satelit Quantum Experiments at Space (Quess) merupakan ambisi besar Presiden Xi Jinping untuk menjadikan China salah satu pemimpin dalam bidang antariksa.
Ilustrasi peluncuran satelit (CNN Indonesia/ Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ambisi China untuk membangun kekuatan antariksa mulai ditunjukkan dengan peluncuran satelit kuantum pertama dunia.

Satelit yang dinamakan Quantum Experiments at Space (Quess) ini digadang-gadang mampu membangun komunikasi anti peretasan antara Bumi dan antariksa.

Kantor berita Xinhua mencatat satelit kuantum ini secara resmi diluncurkan pada Selasa dini hari 16 Agustus 2016 waktu setempat dari Jiuquan Satellite Launch Centre, area barat laut Provinsi Gansu, China. Ia menjadi misi ambisius pemerintah dalam bidang antariksa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan jika peluncuran satelit ini merupakan salah satu ambisi besar pemerintahan Presiden Xi Jinping. Ping berkeinginan menjadikan Negeri Tirai Bambu sebagai salah satu kekuatan dalam bidang antariksa dunia.

"Dalam misi dua tahun itu, Quess dirancang sebagai alat komunikasi kuantum yang tidak bisa diretas, yakni dengan mentransmisi kunci yang tidak bisa dibuka dari antariksa daratan," tulis Xinhua seperti dikutip Reuters.

Komunikasi kuantum satelit ini diharapkan bisa menimbulkan keamanan tinggi karena foto kuantum tidak bisa dipisahkan ataupun digandakan. Dengan begitu, kecil kemungkinan adanya penyadapan, pencegatan dan pembukaan informasi yang dikirim melalui satelit.

Pemerintah China tengah fokus menanggulangi kekerasan yang terjadi di beberapa daerah seperti Beijing, wilayah barat Xinjian dan Urumqi. Ketiga area tersebut menjadi fokus komunikasi keamanan satelit Quess karena kerap terjadi tindak kekerasan.

Bukan hanya ditujukan untuk komunikasi sehari-hari di dalam negeri, Xinhua menyebut komunikasi kuantum satelit juga bisa menjadi prospek luar biasa dalam bidang pertahanan.

"Satelit baru yang diluncurkan menandai transisi peran China dalam pengembangan informasi klasik dari sekedar pengikut menjadi salah satu pemimpin," ucap Pan Jianwei, Kepala Ilmuwan proyek satelit Quess.

(evn)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER