Bali, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Asus tahun 2016 ini mencoba peruntungannya dalam pasar ponsel pintar premium melalui produk Zenfone 3 Deluxe. Misinya, tak lain bisa menggoyang produk andalan seri S dari Samsung dan ponsel Apple.
Asus secara terang-terangan mengatakan Zenfone 3 Deluxe dirancang untuk menyaingi Samsung Galaxy S7 Edge dan Apple iPhone 6s Plus. Model paling bawah untuk Zenfone 3 Deluxe dibanderol Asus seharga Rp9,1 juta, dan ada Zenfone 3 Deluxe model tertinggi seharga Rp11,1 juta.
Country Product Group Leader System BG Asus Indonesia, Juliana Cen mengatakan, pasar ponsel pintar premium memang sangat kecil tetapi Asus ingin ikut serta meramaikan persaingan di sana. Upaya ini diharapkan juga mampu meningkatkan reputasi merek Asus di kancah global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini saat buat kita untuk mengambil pasar dari produk Korea Selatan dan merek buah itu. Mereka bisa jualan di sana, kita juga mau coba dengan penawaran yang tidak
over price," kata Juliana di sela acara peluncuran Zenfone 3 di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (7/9).
Juliana mengakui tahun ini Asus melakukan strategi berbeda karena mereka melakukan ekspansi pasar pada produk seharga Rp5 juta ke atas. Selain Zenfone 3 Deluxe, Asus saat ini juga memiliki Zenfone 3 Ultra yang dibanderol seharga Rp8,1 juta.
"Sekarang lini produk kami lengkap, mulai dari harga Rp1,4 juta sampai yang di atas Rp10 juta," ucapnya.
 Varian baru Asus Zenfone 3 (CNN Indonesia/ Aditya Panji) |
Keberadaan dua lini di pasar premium, yaitu Zenfone 3 Ultra dan Zenfone 3 Deluxe, ditargetkan memberi peluang lebih besar kepada Asus agar konsumen punya lebih banyak pilihan.
Kendati saat ini menjajal pasar premium, tetapi itu bukan berarti membuat Asus melepas fokus terhadap pasar ponsel di rentang harga Rp4 juta ke bawah yang selama ini dilakoni dalam tiga tahun terakhir. Juliana mengaku ponsel di kisaran harga itu masih memberi kontribusi penjualan terbesar, bukan hanya untuk Asus, tetapi juga bagi vendor lain.
Asus mulai masuk pasar ponsel pintar pada kuartal kedua 2014. Sub merek Zenfone mendapatkan traksi yang baik di negara berkembang karena menyediakan desain menggoda, spesifikasi yang terbilang baik di kelasnya, serta harga terjangkau dengan dukungan layanan purnajual yang luas.
Strategi macam itu membuat bisnis ponsel pintar Asus tumbuh cepat, setidaknya di Indonesia. Menurut data IDC, Asus berada di peringkat ketiga produsen ponsel pintar terbesar ketiga di Indonesia dengan pangsa pasar 9 persen pada kuartal kedua 2016. Sejauh ini Samsung masih menguasai pasar ponsel pintar Indonesia dengan 26 persen dan Oppo di peringkat dua dengan 19 persen.
Asus menargetkan sepanjang 2016 ini bisa menjual 6 juta unit ponsel pintar yang membuat penjualan tumbuh sekitar 16 sampai 20 persen dibandingkan 2015.
(adt/tyo)