Lenovo PHK Ribuan Karyawan Divisi Ponsel Motorola

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2016 12:29 WIB
Lenovo mengkonfirmasi rencana merumahkan karyawan divisi ponsel dalam "jumlah signifikan”, terutama dari unit Moto yang sebelumnya adalah Motorola.
Chairman dan CEO Lenovo Yang Yuanqing berbicara dalam jumpa pers di Hong Kong pada 21 Mei 2015. (REUTERS/Bobby Yip)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Lenovo mengkonfirmasi rencana merumahkan karyawan divisi ponsel dalam "jumlah signifikan”, terutama dari unit Moto yang sebelumnya adalah Motorola.

Dari pernyataan Lenovo, rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan bakal memangkas "tak lebih dua persen dari total 55 ribu karyawan" yang berada di berbagai negara.

Dilaporkan pertama kali oleh portal Droid-Life, pemecatan tersebut mayoritas berasal dari divisi ponsel Moto. Namun pihak Lenovo tidak menyebutkan secara spesifik jumlah pekerjaan yang dipangkas dari divisi Moto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagian besar posisi yang dipangkas adalah bagian dari integrasi strategis antara Lenovo dan bisnis ponsel pintar Motorola. Perusahaan juga melakukan penyesuaian di area bisnis lain sebagai upaya mengatur biaya, efisiensi, dan peningkatan performa keuangan," begitu pernyataan Lenovo, seperti dikutip dari The Verge.


Perusahaan asal China itu juga menambahkan, pihaknya tetap berkomitmen terhadap pemeliharaan kantor pusar Motorola Mobility di Chicago, Amerika Serikat.

"Kantor di Chicago memiliki reputasi bagus untuk kemajuan teknis dan sebagai pusat bagi riset dan pengembangan global untuk bisnis ponsel pintar kami, perusahaan berharap bisa memanfaatkan pekerja lokal demi melanjutkan produk Moto di sana," imbuh Lenovo.

Kabar pemangkasan karyawan global tersebut menambah daftar panjang PHK yang dilakukan Lenovo, setelah melakukan hal sama kepada sekitar 3.200 karyawan di kantor pusatnya.

Lenovo sebelumnya optimis dengan mengakusisi Motorola yang diyakininya mampu mendongkrak bisnis ponsel pintar di negara maju, termasuk Amerika Serikat. Sayangnya Lenovo malah merugi hingga triliunan.


Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, Lenovo pada Mei lalu membeberkan kerugian pertama perusahaan yang berakar dari akuisisi Motorola pada Oktober 2014 silam sebesar US$2,91 miliar.

Selain karena melebur dengan Motorola, penjualan bisnis ponsel pintar Lenovo juga melemah.

Dari laporan keuangan tahun 2015 yang berakhir pada 31 Maret kemarin, Lenovo mengalami kerugian bersih sebesar US$128 juta atau setara Rp1,74 triliun.

Jika membandingkan dengan keuntungan yang dicapai pada tahun 2014, perusahaan berhasil meraup US$829 juta atau setara Rp11,3 triliun.


Kantor berita Reuters mewartakan, pendapatan sepanjang 2015 perusahaan turun menjadi US$4,9 miliar, sementara pendapatan kuartal keempatnya anjlok 19 persen.

Lenovo yang ingin meningkatkan penjualan ponsel pintar ke benua Amerika dari akuisisinya terhadap Motorola ini pun memutuskan untuk kembali fokus ke China, kampung halamannya sendiri, juga negara berkembang. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER