Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung dilaporkan bakal menunda proses produksi Galaxy Note 7 setelah serangkaian insiden terbakarnya produk pengganti ponsel itu yang sampai membuat pemilik harus dibawa ke rumah sakit, menurut laporan kantor berita Yonhap asal Korea Selatan.
Sebagai tindak lanjut temuan tersebut, Samsung berencana menggandeng otoritas keamanan dan keselamatan konsumen dari Amerika Serikat, China, dan Korea Selatan, untuk melakukan investigasi bersama.
Sejauh ini tercatat beberapa unit pengganti Galaxy Note 7 kembali terbakar. Terakhir, sebuah keluarga dari Houston, AS, menyaksikan Galaxy Note 7 pengganti miliknya terbakar di meja makan. Keluarga itu mengaku menukar ponselnya pada akhir September lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs teknologi
The Verge melaporkan setidaknya ada lima insiden Galaxy Note 7 versi baru terbakar di AS dalam sepekan terakhir.
Bahkan, ada unit pengganti Galaxy Note 7 yang terbakar ketika berada di pesawat dan membuat awak pesawat harus mengevakuasi penumpang untuk keluar dari kabin.
Konsumen bernama Brian Green asal Indiana, AS, berkata unit pengganti Galaxy Note 7 miliknya terbakar baterainya ketika di pesawat maskapai Southwest Airlines pada 5 Oktober 2016. Dia mengaku telah mengambil unit baru Galaxy Note 7 yang diganti pada 21 September lalu di toko AT&T.
Green mengklaim telah mematikan ponsel dengan kondisi baterai sekitar 80 persen, lalu memasukkannya ke saku, dan ponsel itu mengeluarkan asap. Ia segera menjatuhkan ke lantai pesawat sementara ponsel terus mengeluarkan asap abu-abu kehijauan.
Mendengar beberapa kasus macam ini, perusahaan telekomunikasi seperti AT&T dan T-Mobile telah menghentikan seluruh penjualan unit pengganti Galaxy Note 7. T-Mobile, bahkan memberikan insentif US$25 atau Rp323 ribu untuk setiap Note 7 yang dikembalikan oleh konsumen.
Konsumen Galaxy Note 7 di dua perusahaan itu diberi pilihan untuk menerima uangnya kembali secara penuh, atau memilih perangkat baru yang tersedia di gerai masing-masing.
Samsung sendiri sudah menyampaikan pernyataan resmi terkait investigasi yang mereka lakukan terhadap insiden ini. Samsung sepertinya akan memberi jalan kepada regulator keamanan dan keselamatan konsumen di AS untuk memimpin investigasi.
"Kami melanjutkan investigasi terhadap kasus yang dilaporkan untuk mengetahui penyebabnya. Kami akan bagikan hasilnya secepat mungkin," tulis Samsung.
(adt)