Jakarta, CNN Indonesia -- Harley-Davidson Inc (HOG.N), menghadapi masa sulit akibat penjualan yang terjun bebas di seluruh dunia. Bahkan dalam sebuah keterangan resmi yang dikeluarkan Selasa (18/10) malam waktu Amerika Serikat, mereka akan melakukan perombakan dan mengurangi karyawan dalam trimester keempat, yang diperkirakan bisa menghemat keuangan perusahaan USD20-25 juta.
Pabrikan motor besar ini harus terkena imbas yang sangat besar setelah penuruan penjualan motor terjadi di semua merek dan pabrikan. Harley-Davidson tidak merinci secara detail seperti apa perombakan yang dilakukan.
Tahun ini, Harley-Davidson mengalami penurunan penjualan hingga 7,1 persen di Amerika Serikat. Pelemahan industri di Amerika Serikat mempengaruhi penjualan mereka secara global dan turun 4,5 persen.
"Kami tetap secara efektif mengarahkan perusahaan pada iklim kompetisi dan berharap bisa bertahan dalam tren pelemahan industri di AS," ujar Matt Levatich, Presiden and Chief Executive Officer Harley-Davidson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama sembilan bulan hingga September 2016 penjualan motor di AS turun 5,6 persen menjadi 279.013 unit, merujuk pada gabungan industri motor AS.
Arun Kumar, konsultan dari AlixPartner mengatakan warga AS saat ini tidak sebesar dahulu dalam mengeluarkan pendapatan untuk kendaraan, termasuk motor.
"Konsumen di AS condong untuk menabung dan mendapatkan kendaraan yang lebih mewah," kata Kumar.
Analis RBC Capital Market Joseph Spak mencatat, jika pasar cukup antusias menyambut jajaran motor terbaru Harley-Davidson di 2017 dan memperlihatkan adanya gejolak positif, namun patut dipertanyakan apakah itu akan bertahan hingga musim semi.
Harley-Davidson melaporkan jika pendapatan mereka terpangkas hingga seperempatnya, seperti telah diprediksi akibat pelemahan penjualan di AS.
Kantor perwakilan di Milwaukee mengatakan pendapatan tahun ini hanya USD114,1 juta turun dari sebelumnya USD140,3 di kurun waktu yang sama tahun lalu.
(pit/pit)