Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa sangka bahwa bodi mungil bisa mengguncang industri otomotif dunia. Dari 1960-an, MINI sudah menjadi ikonik mobil berukuran kecil. Dan hingga saat ini, kesan itu masih setia menempel di para penggemarnya.
Dikembangkan British Motor Corporation (BMC) yang dipimpin Austin dan Morris yang berencana membuat mobil kecil hemat BBM serta berkapasitas besar. Sir Alec Issigonis ditunjuk oleh Leonard Lord untuk merancang MINI.
Berlokasi di sebuah pabrik Longbridge dan Cowley Inggris, proyek itu dimulai sejak Oktober 1957, dan mulai mengaspal pada Agustus 1959 dan menjadi hari kelahiran MINI, dengan nama Austin Mini Seven dan Morris Mini-Minor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapatkan hasil penelitian yang signifikan, Issigonis menetapkan tujuan untuk menjadikan ukuran MINI sekitar sepuluh kaki. Oleh karena itu, Ia segera bereksperimen dan melanjutkan untuk menghasilkan prototipe mengesankan. Sayangnya, terhalang oleh masalah bahwa sebuah mobil yang hanya empat kaki dan lebarnya dua inci, mesin dan gearbox tidak akan cocok dalam ruang yang tersedia.
Dengan waktu yang terus berjalan, Issigonis membuat keputusan cepat untuk menempatkan gearbox di bawah mesin. Ini belum pernah dicoba sebelumnya, tapi hasil yang didapat sangat mengejutkan, percobaan berhasil dan berkerja, menyebabkan munculnya Mark I yang dikenal sebagai MK 1.
MK I di produksi pada tahun 1959 sampai 1967 dan banyak versi yang dibuat berdasarkan model yang sama, beberapa yang terbaik seperti Morris Minivan, Austin Se7en Pick-Up, Austin Mini Countryman, Morris Mini Moke, dan Morris Mini-Cooper 'S'.
MINI pintar akhirnya mengubah pandangan masyarakat, dengan menciptakan transportasi berdesain ekonomis dan lahir dengan mesin melintang serta penggerak roda depan. Hal tersebut menjadikan MINI sanggup langganan juara di ajang Rally Monte Carlo 1962, yang diawali dari kemenangan Pat Moss Carlsson di Belanda.
Bagaimana bisa mobil berukuran kecil selalu menjadi juara? Terdapat konsep ringan dan gesit yang jika dibawa berkendara, tidak akan terasa beban berlebih. Sepanjang tahun 80-an, banyak edisi khusus MINI yang juga dirilis di pasar Inggris, salah satunya adalah Mark II Mini yang terjual 429 ribu dalam tiga tahun saja.
Sempat tergeser dari pasar massal karena penjualan Mark III dan VI tidak laris, setelah enam tahun terhenti, akhirnya MINI membuat dampak besar di pasar Jepang dengan meluncurkan Mark V.
Setelah 42 tahun berjaya, MINI menghentikan produksinya pada tahun 2001 dan lahir kembali menjadi New Mini, berkat kolaborasi dengan BMW. Hingga tahun ini, MINI tetap berada diperingkat atas dalam mobil sekelasnya di Indonesia.
MINI juga pernah meramaikan ajang GIIAS 2016 lalu dengan meluncurkan Mini Cooper Cabrio dan Mini Cooper S. Dan kabarnya, 2017 nanti akan hadir lagi Mini Cooper Countryman.
(pit)