Jakarta, CNN Indonesia -- Xiaomi mengalami penurunan penjualan ponsel pintar sebesar 45 persen di China pada kuartal ketiga tahun ini. Namun Vice President Xiaomi Global Hugo Barra menyikapinya dengan santai.
Dalam wawancara dengan kantor berita
Reuters, Barra menyikapi anjloknya penjualan ponsel pintar besutan perusahaannya di kampung halaman sendiri tanpa ada rasa cemas.
Ia meyakini hal tersebut tidak akan mempengaruhi pertumbuhan profit perusahaan dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada dasarnya kami menyuguhkan ponsel pintar kepada konsumen tanpa menghasilkan uang. Kami peduli terhadap aliran pendapatan secara periodik selama bertahun-tahun," kata Barra.
Ia menambahkan, "kami bisa menjual 10 miliar ponsel pintar dan tidak menghasilkan keuntungan sepeser pun."
Dengan kata lain, Xiaomi lebih fokus pada aliran pendapatan secara berkala ketimbang margin dalam produknya.
Mengutip situs
TechCrunch, Xiaomi juga fokus meningkatkan produk kategori lain seperti penjualan perangkat pintar untuk rumah tangga seperti water purifier hingga rice cooker. Selain itu, software juga menyumbang pendapatan bagi perusahaan.
Anjloknya penjualan ponsel Xiaomi sebesar 45 persen pertama kali dilaporkan oleh lembaga riset IDC. Xiaomi juga mengalami penurunan penjualan ponsel sebesar 12 persen tahun lalu.
Barra juga menuturkan, perusahaan tidak perlu sampai membuka saham untuk publik alias IPO untuk mendulang pemasukan.
Berdasarkan pengakuan Barra, Xiaomi dengan senang menanti perhelatan tahunan CES 2017 yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat untuk memamerkan produk barunya.
(hnf)