Microsoft Siapkan Aplikasi Office yang Ramah Difabel

Jakarta, CNN Indonesia -- Microsoft akan merilis aplikasi Office terbaru dengan fitur ramah difabel. Raksasa teknologi itu memastikan aplikasi seperti Microsoft Word dan PowerPoint bisa digunakan oleh tuna netra, memanfaatkan kecerdasan buatan (AI).

Pada Office versi terbaru ini, Microsoft menanamkan algoritma AI yang mereka sebut alt-text. AI ini berperan sebagai "penerjemah" setiap gambar yang tampil di berkas Word atau PowerPoint ke bentuk audio.

Microsoft menjanjikan kebutuhan kaum difabel dalam mengerjakan sesuatu menggunakan Office akan lebih mudah. Pasalnya, semenjak aplikasi Office dibuka, alt-text akan langsung muncul sebagai asisten bagi mereka yang berkebutuhan khusus.

Pilihan Redaksi Game Nostalgia Solitaire Diboyong ke iOS dan Android Susul China, Jepang Siapkan Superkomputer Tercepat di Dunia Microsoft Ingin Hidupkan Kembali Bisnis Koran Mengenal Tanda Tangan Digital yang Akan Diluncurkan 2017

"Kami akan menawarkan anjuran otomatis untuk alt-text ketika anda mengimbuhkan sebuah gambar yang bisa dikenali dengan mudah," tulis tim 365 dalam situs blog mereka seperti dilansir The Verge.

AI yang dipakai oleh Microsoft merupakan mesin yang diklaim semakin pintar seiring makin sering aplikasi itu digunakan.

"Dengan mesin pintar, kemampuan layanan ini akan terus meningkat ketika semakin sering digunakan, sehingga mempermudah akses membuat presentasi yang kaya akan konten."

Tak hanya itu, Microsoft sebenarnya juga menyiapkan satu fitur tambahan bagi difabel. Mereka akan merilis sebuah template khusus di aplikasi Office di mana terdapat pembaca layar, papan ketik, font, dan warna yang yang memudahkan akses mereka yang penglihatannya terbatas dan buta warna.

Facebook sebelumnya telah melakukan hal serupa pada April lalu. Situs jejaring sosial ini memakai AI untuk membacakan tulisan di bawah foto di Facebook. Tujuannya adalah memperluas akses pengguna Facebook yang punya kebutuhan khusus terutama bagi tunanetra.

Namun fitur-fitur tersebut belum bisa diakses setidaknya sampai tahun depan. Microsoft menjanjikan fitur tadi bisa diperoleh dengan berlangganan Office 365. Aplikasi itu juga hanya tersedia di versi desktop. (evn)