BMW 'Menari' di Atas Penderitaan Harley Davidson

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2016 10:46 WIB
Tutupnya distributor Harley Davidson di Indonesia, PT Mabua membuat merek motor besar lain mengambil kesempatan. Tahun ini BMW mendapatkan berkahnya.
Ilustrasi BMW R Nine T. (Dok. bmw-motorrad.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kendaraan roda dua saat ini sudah menjadi kebutuhan 'nyaris' pokoko bagi mayoritas masyarakat di Indonesia. Khususnya dengan kubikasi kecil, semisal bebek atau skuter matik.

Tidak hanya penunjang kemudahan mobilisasi keseharian, kebutuhan akan kendaraan roda dua sudah masuk ke dalam taraf hobi kepada para penggemarnya.

Semisal jenis motor 'gede', peminat kuda besi jenis ini bisa dikatakan terus menjamur di pelosok tanah air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moge merupakan kendaraan berdimensi besar, tetapi juga dilengkapi daya gedor raksasa pada mesin yang disematkan. Tahun 2016, nampaknya menjadi celah bagi raksasa otomotif BMW untuk kendaraan roda dua, di kategori motor besar.

Mekanik Big Bear Chooper, Bari mengatakan sepanjang tahun ini konsumen lebih memilih motor besar dengan jenis adventure. Keluaran BMW, GS nampaknya tepat mengisi pada segmen tersebut.

"Banyak di untuk 2016 itu motor-motor adventure GS (BMW)," kata Bari saat berbincang dengan CNNIndonesia.com di bengkelnya kawasan Prapanca, Jakarta Selatan, Kamis (29/12).

Menurut Bari, tutupnya showroom utama motor Harley Davidson, PT Mabua Harley Davidson berpengaruh pada pasar motor besar, khususnya Jakarta. Ikon Harley sebagai motor touring, seakan terkikis paska penutupan showroom Harley.

"Kalau Harley itu yang chooper sudah jarang. Tak terlalu banyak kayak awal dulu. Harley tentu turun. Itu karena tutup di Mabua," ujarnya.

Untuk moge adventure, kata dia, tidak hanya didominasi oleh BMW. Produsen lain, seperti Kawasaki dan KTM turut meramaikan pasar segmen tersebut.

Namun, menurutnya, untuk minat pada tahun ini jelas konsumen tertarik pada motor asal Jerman itu. GS dengan tenaga 1200 cc saat ini paling digandrungi oleh pecinta moge. Sedikitnya, butuh Rp700 juta untuk membawa GS berjalan di jalan raya.

"Harga sekitar Rp700 juta, itu sudah on the road (siap jalan)," kata pria yang biasa menangani segala jenis motor-motor besar itu.

Lebih lanjut, ia berujar, biasanya penggemar moge adventure akan menambahkan beberapa item untuk mempergagah tunggangannya. Seperti penambahan box pada bagian kanan kiri dan belakang kendaraan.

"Perbox ada Rp29 dan 30 juta. Tergantung kualitas dan merk, seperti Tracker, Givi, tiga box dan breket," ungkapnya. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER