Lelang 2,1 GHz dan 2,3 GHz Hanya Untuk Operator Seluler
CNN Indonesia
Rabu, 11 Jan 2017 18:13 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memastikan akan melakukan lelang spektrum 2,1 GHz dan 2,3 GHz tahun ini.
Ia menegaskan lelang kali ini hanya bisa diikuti oleh operator seluler yang ada saja. Pasalnya menurut Rudi saat ini operator seluler yang ada dinilai membutuhkan tambahan frekuensi untuk tetap beroperasi.
"Saat ini alokasi lelang spektrum 2,1 GHz dan 2,3 GHz hanya diperuntukkan untuk operator seluler yang existing saja. Karena mereka saat ini yang putus asa membutuhkan tambahan spektrum," ungkap Rudiantara saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, kemarin (10/1).
Keputus asaan yang dimaksud Rudi tak lain karena sudah terlalu padatnya trafik komunikasi seluler di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Namun begitu, pria yang kerap disapa Chief RA ini enggan membeberkan waktu pelaksaan lelang. Ia menyebut saat ini tengah menyiapkan teknis pelaksanaan lelang.
Seperti diketahui saat ini spektrum 2,1 GHz memiliki total lebar pita 60 MHz yang telah diisi Tri sebanyak 10 MHz di blok 1 dan 2, Telkomsel di blok 3, 4, dan 6 sebanyak 15 MHz, Indosat dengan 10 MHz di blok 6 dan 8, serta XL Axiata sebesar 15 MHz di blok 8, 9, dan 10.
Sedangkan blok kanal 11 dan 12 yang merupakan peninggalan Axis Telecom saat ini masih kosong setelah XL Axiata mengembalikannya ke pemerintah.
Sementara spektrum 2,3 GHz dengan total 90 MHz masih tersedia 30 MHz, Smart Telecom menempati pita selebar 30 MHz dengan lisensi nasional dan sisanya diisi oleh pemain broadband wireless access (BWA) seperti Internux (Bolt) dan First Media.
Rencananya, untuk spektrum 2,3 GHz pemerintah akan melelang sebanyak 15 MHz dari sisa kosong sebanyak 30 MHz. Untuk spektrum 2,1 GHz akan dilelang sebanyak dua blok yang masing-masing selebar 5 MHz.
"Setelah konsultasi spektrum 2,3 GHz hanya akan dilelang sebanyak 15 MHz karena jumlah itu dirasa cukup. Sisanya, untuk saat ini akan dibiarkan kosong," imbuhnya.
Ia menegaskan lelang kali ini hanya bisa diikuti oleh operator seluler yang ada saja. Pasalnya menurut Rudi saat ini operator seluler yang ada dinilai membutuhkan tambahan frekuensi untuk tetap beroperasi.
"Saat ini alokasi lelang spektrum 2,1 GHz dan 2,3 GHz hanya diperuntukkan untuk operator seluler yang existing saja. Karena mereka saat ini yang putus asa membutuhkan tambahan spektrum," ungkap Rudiantara saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, kemarin (10/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputus asaan yang dimaksud Rudi tak lain karena sudah terlalu padatnya trafik komunikasi seluler di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Namun begitu, pria yang kerap disapa Chief RA ini enggan membeberkan waktu pelaksaan lelang. Ia menyebut saat ini tengah menyiapkan teknis pelaksanaan lelang.
Sedangkan blok kanal 11 dan 12 yang merupakan peninggalan Axis Telecom saat ini masih kosong setelah XL Axiata mengembalikannya ke pemerintah.
Sementara spektrum 2,3 GHz dengan total 90 MHz masih tersedia 30 MHz, Smart Telecom menempati pita selebar 30 MHz dengan lisensi nasional dan sisanya diisi oleh pemain broadband wireless access (BWA) seperti Internux (Bolt) dan First Media.
Rencananya, untuk spektrum 2,3 GHz pemerintah akan melelang sebanyak 15 MHz dari sisa kosong sebanyak 30 MHz. Untuk spektrum 2,1 GHz akan dilelang sebanyak dua blok yang masing-masing selebar 5 MHz.
"Setelah konsultasi spektrum 2,3 GHz hanya akan dilelang sebanyak 15 MHz karena jumlah itu dirasa cukup. Sisanya, untuk saat ini akan dibiarkan kosong," imbuhnya.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK