Swasta Tak Ikut Bantu Buat Mobil Pedesaan

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2017 14:36 WIB
Ini lantaran kendaraan pedesaan tidak termasuk dalam industri otomotif yang akan diproduksi secara masal, jadi hanya sesuai dengan kebijakan dari pemerintah.
Salah satu jenis mobil pedesaan (Okkisafire via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-4.0))
Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), memastikan tidak akan ikut campur dalam program Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengenai pengembangan Kendaraan Pedesaan.

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara beralasan bahwa ketidakterlibatan Gaikindo lantaran kendaraan pedesaan tidak termasuk dalam industri otomotif yang akan diproduksi secara masal, jadi hanya sesuai dengan kebijakan dari pemerintah.

"Untuk kendaraan pedesaan Gaikindo tidak terlibat karena ada semacam kebijakan tersendiri," kata Kukuh di Jakarta, belum lama ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, program tersebut ditujukan hanya untuk memenuhi kebutuhan kendaraan masyarakat di pedesaan, misalnya menggantikan Grandong. Terkecuali, sudah ada jumlah pasti dalam hal produksi kendaraan pedesaan.

"Jumlahnya juga belum ada studinya berapa banyak, apakah akan berlanjut terus dan sebagainya. Kami tidak akan ikut kesana," ujar Kukuh.

Rupa dari Kendaraan pedesaan sebenarnya sampai saat ini belum terlihat adanya. Pemerintah berjanji baru akan mengeluarkan prototype kendaraan tersebut pada Agustus 2017, mendatang.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan tujuan dari program tersebut memang ingin menggantikan Grandong, alat pertanian yang direkayasa oleh warga desa sebagai alat angkut.

Pasalnya, pemerintah menilai, jika Grandong bukanlah alat angkut yang laik untuk dikendarai. Mengingat, mesin pertanian memang dibuat dan diperuntukan bukan sebagai alat angkutan.

Meski demikian, Putu belum dapat berspekulasi, akankah nantinya masyarakat beralih menggunakan kendaraan hasil dari program pemerintah, atau tetap memakai Grandong dalam keseharian.

"Kami bukan mengarah ke market atau tidak, tapi kepada fungsi untuk orang desa. Kalau kami mau melarang Grandong jalan, ya kami pasti ngasih alternatif," ujarnya kepada CNNIndonesia.com

Kendaraan pedesaan sebetulnya sudah mulai terdengar beberapa tahun ke belakang. Konsep mobil pedesaan adalah produk angkutan barang dan manusia dengan kapasitas mesin terbatas. Mobil tersebut hanya akan dibekali mesin bertenaga lebih kurang 1000 cc, dengan fungsi multiguna seperti pickup, namun cocok digunakan oleh masyarakat pedesaan hingga pesisir pantai.

Dengan transmisi 4x4, kendaraan pedesaan diklaim mampu melintasi segala macam medan, baik lumpur, banjir hingga jalan terjal menanjak. Mobil tersebut, katanya murni hasil karya anak bangsa, yaitu chasis dibuat di Tegal, sedangkan rangka, bodi dan mesin dibuat di Semarang. (tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER