Dua Produsen Otomotif di Australia Angkat Kaki di 2017

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Rabu, 01 Feb 2017 14:02 WIB
Setelah Toyota memastikan angkat kaki dari Australia, salah satu pabrik otomotif yang telah berdiri di sana akan menutup kegiatan produksi. Siapakah itu?
Ilustrasi pabrik mobil Toyota. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak hanya Toyota, produsen otomotif Holden juga memutuskan gulung tikar pada tahun ini di Australia, Holden-pun demikian. Bahkan, Holden memutuskan menghentikan produksinya di pabrik perakitan Elizabeth, Adelaide di Oktober tahun ini serupa dengan keputusan Toyota.

Rencana menghentikan produksi di Australia sudah tersiar sejak beberapa tahun lalu. Namun, perusahaan baru memberi kepastian benar-benar meninggalkan Australia pada 20 Oktober.

Meski sudah menentukan kapan akan berhenti beroperasi, perusahaan dipastikan akan menyelesaikan target operasinya di tahun ini sebanyak 30 ribu unit., sebelum manufaktur benar- benar berakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan munculnya pengumuman ini sekaligus memberikan kepastian kepada tiap karyawan, serta pemasok komponen ke pabrik. Mereka juga tetap akan mempekerjakan sedikitnya 1000 pegawai di Elizabeth, dan belum berencana merumahkan para pegawai sebelum Oktober.

“Konfirmasi ini bukan kejutan bagi siapa saja. Kami sekarang dapat mengkonfirmasi tanggal sebenarnya bagi karyawan kami serta para pemasok,” kata Direktur Eksekutif Manufactur Holden, Richard Philips seperti dikutip dari ABC.

“Oktober ini dapat membawa ke lebih dekat terhadap 60 tahun manufaktur kendaraan Holden di Elizabeth,”

Sementara, Australia Manufacturing Workers Union (AMWU) berpendapat dengan adanya pengumuman yang dikeluarkan oleh Holden, dapat menjadi kepastian bagi kelanjutan tiap pegawainya kelak.

Sekretaris negara setempat, Colin Fenney telah memastikan mengenai waktu yang tepat untuk merencanakan transisi para pegawai Holden, akankah pensiun atau mencari pekerjaan lain.

“Orang-orang mungkin sedikit lega sekarang. Sekarang (mereka) bisa melihat apa yang akan mereka lakukan,” ujarnya.

Senada, Menteri Transformasi Otomotif, Kyam Maher mengatakan bahwa pemerintah Australia saat ini sudah menawarkan dukungan untuk para pekerja Holden melalui skema transisi.

“Kami pasti akan terus melakukan untuk bersama para pekerjanya. Kami sedang menggenjot publisitasnya untuk skema terserbut guna memastikan setiap pekerja bisa mengakses layanan ini,” kata dia.

700 Pekerja Hengkang Lebih Awal

Keputusan untuk berhenti merakit kendaraan di Australia, tepatnya di Pabrik Elizabeth sudah tercium sejak 2013 lalu. Saat itu perusahaan tersebut mengumumkan akan berhenti pada 2017, namun belum memberikan kepastian secara jelas. Produksi kendaraan seri Holden Cruze sendiri sudah berhenti sejak tahun lalu.

Dengan demikian, sedikitnya 3000 orang akan kehilangan pekerjaannya. Namun, belum pasti kapan pengumuman tersebut akan dilakukan, 700 pegawai sudah memutuskan meninggalkan pabrik pada 2015.

“Hampir 70 persen dari mereka telah menemukan pekerjaan dalam waktu 12 bulan,” ujar Maher.

Meski begitu diperkirakan dampak yang akan terjadi ialah ada sekitar 12 ribu pemutusan hubungan kerja, paska penutupan pabrik tersebut bila dikaitkan dengan pemasok. Oleh karenanya, pihak oposisi Australia yakin, nantinya akan ada hari menyedihkan, di mana hari tersebut akan ada pemotongan tarif bisnis dan pajak guna memperoleh lebih banyak pekerjaan di negara kangguru. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER