Peneliti Temukan Alasan Paus Kerap Lompat ke Udara

Bintoro Agung Sugiharto | CNN Indonesia
Minggu, 05 Feb 2017 12:23 WIB
Paus memanfaatkan suara hempasan tubuhnya ke laut saat melompat, agar bisa didengar oleh rekan mereka yang berada di jarak beberapa kilometer.
Peneliti menemukan alasan ikan paus kerap melompat ke udara saat berenang. (Thinsktock/anarchyjim)
Jakarta, CNN Indonesia -- Alasan paus yang suka melompat ke udara kini sebagian terjawab. Diduga lompatan paus itu sebagai bentuk ucapan 'halo' ke sesamanya.

Sejumlah ilmuwan menemukan petunjuk dari sekumpulan paus bungkuk yang diamati di pantai Australia. Dari hasil pengamatan, para ahli itu menduga paus tersebut sedang berbicara satu sama lain. Mamalia laut ini dari kejauhan memanfaatkan suara yang timbul dari hempasan tubuhnya di permukaan air.

Seperti diketahui, paus dikenal gemar membuat 'keriuhan' di laut dengan berbagai cara, seperti dengan mengepakkan sirip dan ekor ke permukaan laut. Namun "terbang" ke udara dan mengempaskan tubuh yang beratnya mencapai 33 ton jelas membutuhkan energi ekstra.
Lompatan paus itu juga diketahui hanya terjadi ketika mereka bermigrasi. Para peneliti mengira aksi itu pasti begitu penting mengingat saat paus bermigrasi mereka berenang begitu cepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penelitian yang tertuang di Marine Mammal Science, diketahui bahwa paus lebih sering melompat ke udara ketika mereka saling terpisah jauh, sekitar beberapa kilometer.

Bunyi paus yang menghempaskan dirinya ke permukaan laut diketahui lebih keras dan efektif untuk didengar kawannya yang berada di kejauhan. Lebih efektif dari bunyi yang dihasilkan kepakan sirip atau buntut mereka.

Teori ini mendapat sambutan hangat dari pakar biologi lain. Chris Parsons dari George Mason University menyebut teori itu sangat masuk akal.
"Melompat ke udara dan mengempaskan tubuhnya begitu sama seperti anak kecil di ruang kelas yang melompat-lompat sambil melambaikan tangan," kata Parson seperti yang dikutip dari Hakai Magazine, Rabu (1/2).

Paus memang dikenal sebagai mamalia yang punya banyak cara berkomunikasi. Ilmuwan paus lain sudah mencatat beragam bunyi dari paus untuk berbicara satu sama lain.

Bahkan sebuah penelitian pada 2016 berhasil menemukan aksen regional dari paus sperma yang tinggal di wilayah Karibia. Aksen itu tak diketahui tak pernah terdengar di wilayah lain.
(sur)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER