Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan BlackBerry untuk melinsensikan mereka dagangnya pada sejumlah perusahaan mulai menuai hasil positif.
Kesuksesan ini mendorong BlackBerry untuk memperluas cakupan lisensi produknya bukan hanya untuk ponsel pintar.
Dalam blog resminya, BlackBerry menyatakan keinginan untuk memperluas cakupan lisensinya pada perangkat tablet,
wearable device, perangkat medis, perkakas rumah tangga hingga point-of-sales terminal pada alat pembayaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO John Chen mengutarakan strategi tersebut sebagai sebuah kesempatan dan potensi untuk menghubungkan beragam perangkat.
"Kami kini memasuki program lisensi fase berikutnya, fokusnya akan lebih luas dari sebelumnya," ungkap Chen.
"Kami telah melakukan pendekatan ekosistem jangka panjang dengan mengintegrasikan peranti lunak BlackBerry pada perangkat tablet, handset Internet of Things (IoT) dan Enterprise of Things (EoT). Perusahaan tentu harus menjamin keamanan data agar tidak bisa diretas," imbuhnya.
Nantinya, beragam solus yang disokong pernti lunak keamanan BlackBerry akan dilabeli "Secure by BlackBerry".
Sejak melisensikan merek BlackBerry pada September lalu, perusahaan asal Kanada ini mulai menunjukkan kinerja positif pada laporan keuangan Q4 2017. BlacBerry berhasil bangkit dengan memperoleh peningkatan pendapatan menjadi US$286 juta dari sebelumnya US$297 juta.
Kinerga positif ini sontak mendapat apresiasi dari Fairfac Financial selaku investor terbesar BlackBerry.
Seperti diketahui, di awal 2017 ponsel dengan merek BlackBerry kembali meramaiakan industri dibawah produksi TCL Communications dan PT BB Merah Putih. BlackBerry KeyOne dan BlackBerry Aurora merupakan dua ponsel terbaru setelah kesepakatan penggunaan lisensi tahun lalu.